Kemendikbud : Sekolah Lima Hari Perkuat Pendidikan keluarga

oleh
oleh
Mendikbud didampingi Wakil Gubernur Maluku meninjau UNBK di salah satu SMA di Kota Ambon, Kamis (13/4). DOK. (TERASMALUKU.COM)

JAKARTA-Kebijakan sekolah lima hari merupakan salah satu upaya memperkuat pendidikan keluarga. Karena pada Sabtu dan Minggu orangtua punya banyak waktu luangĀ  berinteraksi dengan anaknya.

“Sehingga hubungan anak dengan orang tua jadi lebih dekat,” kata Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sukirman di Jakarta, Rabu 9 Agustus 2017. Ia menyampaikan hal itu pada acara Apresiasi Pendidikan Keluarga, dengan tema Gerakan Pendidikan Keluarga Untuk Mengembangkan Karakter dan Budaya Prestasi Anak.

Waktu luang selama dua hari, kata dia, merupakan sarana untuk membentuk karakter anak, untuk melahirkan generasi yang berkualitas. “Memang tidak semua orangtua pada Sabtu dan Minggu libur. Tapi setidaknya ketika anak libur mereka bisa lebih dekat dengan orang tuanya,” ucapnya.

Ia mengatakan, keluarga adalah pihak yang paling menentukan kesuksesan anak setelah sekolah. Oleh sebab itu, sesibuk apa pun orangtua jangan pernah melupakan anak. “Terus menjalin komunikasi dalam rangka membentuk karakternya,” lanjut dia.

Selain itu kebijakan sekolah lima hari juga akan meningkatkan mutu pendidikan. Karena guru punya lebih banyak waktu untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

“Selama ini RPP cenderung copy paste saja, kalau waktu guru lebih banyak tentu akan lebih serius dibuat yang berujung pada meningkatnya kualitas pembelajaran,” terangnya.

Pada sisi lain, ia meluruskan istilah yang berkembang tentang “full day school”. Karena dalam undang-undang tidak pernah ada istilah itu. Melainkan sekolah lima hari.

“Dengan demikian kebijakan tersebut memiliki lebih banyak manfaat, dan salah satunya akan memperkuat peran keluarga,” pungkasnya. (Metrotvnews.com)