TERASMALUKU.COM,-AMBON-Panitia pelaksana Tour de Molvccas (TdM) atau balap sepeda internasional akan menggelar simulasi balapan di Kota Ambon pada Jumat(15/9) besok. Kota Ambon merupakan etape terakhir yang harus dilalui peserta lomba pada 22 September, setelah pembalap melewati sejumlah etape di Pulau Seram dan Maluku Tengah.
Akibat simulasi ini, sejumlah ruas jalan di Kota Ambon akan ditutup selama empat jam. Simulasi untuk memastikan agar balap sepeda nanti bisa berjalan dengan lancar di Kota Ambon.
Sekretaris Kota Ambon A.G Latuheru mengungkapkan, simulasi akan berlangsung pada pukul 14.30 WIT hingga pukuk 16.30 WIT. Jalan utama yang akan ditutup nanti yakni, kawasan Gong Perdamaian , Jalan Slamet Riyadi, D.I. Panjaitan,Tulukabessy, Rijali, Kakialy, Benteng Kapaha, Kapitan Ulupaha, Said Perintah, Dr. Soetomo, Dr. Tamaela, Siwabessy, Dr. Sitanala, Sultan Babullah dan Jalan AY. Paty Ambon.
“Besok (Jumat ) siang hingga sore sejumlah jalan di Kota Ambon akan kita tutup untuk simulasi TdM, pastinya aktivitas masyarakat akan sedikit terganggu selama 4 jam,” kata Latuheru kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Kamis (14/9).
Ia meminta masyarakat Kota Ambon untuk tidak melintasi jalur-jalur yang telah ditetapkan dalam simulasi tersebut “Kami meminta maaf kepada masyarakat untuk tidak melintasi jalur lintasan simulasi TdM, pada saat kegiatan simulasi berlangsung dan kita akan buat rekayasa jalur lalu lintas di Kota Ambon,” katanya.
Sekot Latuheru mengatakan, masyarakat Kota Ambon juga diminta tidak menggunakan kendaraan roda empat, karena pasti mengganggu rekayasa lalu lintas yang telah dibuat. Sedangkan untuk roda dua, kata Latuheru, masih bisa disesuaikan. Namun petugas di lapangan akan menutup ruas jalan tertentu, mengingat kecepatan balap sepeda ini diperkirakan antara 60 sampai 70 km/jam.
“Saya kira kalau memang kita memberi ruang untuk kendaraan masuk pasti mengganggu pembalap. Sehingga bagi pengguna kendaraan maupun yang punya hewan peliharaan agar dijaga baik-baik, supaya saat simulasi berjalan tidak ada gangguan,” kata Latuheru.
Menurutnya, jika nanti pada saat kegiatan berlangsung, kemudian terjadi gangguan terhadap jalur-jalur yang dilintasi pembalap, maka akan menuai catatan buruk bagi pemerintah maupun masyarakat di Kota Ambon. “Untuk pengamanan rute atau jalur-jalur lintasan itu telah kita komunikasikan bersama dengan pihak Polda Maluku melalui Satuan Lalulitas Polres Ambon,” katanya. (IAN)