TERASMALUKU.COM,-AMBON-Memperingati HUT TNI ke 72, Kodam 16 Pattimura memusnahkan ratusan pucuk senjata api baik organik maupun rakitan. Pemusnahan senjata api dipusatkan di Lapangan Merdeka Ambon, usai upacara HUT TNI ke 72, Kamis (5/10).
Pemusnahan dilakukan Gubernur Maluku Said Assagaff, Kapolda Maluku Irjen Pol. Deden Juhara, Kepala Staf Kodam 16 Pattimura Brigjen TNI Tri Soewandono dan Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler. Senjata – senjata api itu dimusnahkan dengan cara dipotong menggunakan mesin. Setelah para pejabat itu, pemusnahan senjata dilanjutkan oleh prajurit TNI dengan menggunakan delapan mesin pemotong besi.
Kapendam 16 Pattimura Kolonel Armed Sarkistan Sihaloho menyatakan, senjata yang dimusnahkan ini terdiri dari 62 pucuk senjata api organik laras panjang dan laras pendek serta 609 pucuk senjata api rakitan laras panjang dan lasar pendek.
Sihaloho mengatakan senjata yang dimusnahkan ini adalah hasil penyerahan dari warga sipil di Provinsi Maluku dan Maluku Utara kepada jajaran TNI sejak Oktober 2016. Jumlah senjata api standar dan rakitan yang diserahkan warga ini menurut Siholoho merupakan yang terbesar selama ini di wilayah Kodam 16 Pattimura. Senjata – senjata tersebut menurunya merupakan sisa konflik.
“Tahun 2017 ini merupakan yang tertinggi penyerahan dari masyarakat. Rakitannya saja hingga Oktober ini sudah 609 pucuk, sedangkan senjata organik yang sudah diserahkan masyarakat hingga kini ada 47 pucuk. Senjata-senjata itu ada berbagai jenis, laras panjang dan laras pendek,” kata Sihaloho.
Ia juga menyatakan, dari senjata yang dimusnahkan itu tidak ada senjata api hasil sitaan dari warga, semuanya diserahkan secara sukarela oleh warga. Sihaloho mengungkapkan, warga yang menyerahkan senjata api akan mendapat bantuan pemberdayaan baik untuk pertanian maupun kelautan sesuai program Kodam 16 Pattimura yakni, emas biru dan emas hijau.
“Kami terus melakukan pendekatan kepada warga agar tidak menyimpan senjata api lagi sehingga mereka mau menyerahkan senjata tanpa harus diproses hukum. Kami yakin masih ada senjata sisa konflik yang disimpan warga, sehingga upaya pendekatan akan terus kita lakukan agar warga sadar,” katanya. (ADI)