TERASMALUKU.COM,-AMBON-Ratusan warga Negeri Hila Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, menggelar prosesi adat pemasangan atap pamali rumah tua atau rumah Pusaka Hatala di Negeri Hila, Minggu (15/10).
Prosesi pemasangan atap pamali Rumah Pusaka Hatala diawali dengan menjahit atap tersebut di salah satu rumah tua, atau Rumah Pusaka Lating selama satu malam. Setelah itu atap pamali dijemput warga adat dengan menggunakan tarian cakalele dari Rumah Pusaka Lating menuju Rumat Pusaka Hatala.
Setibanya di Rumah Pusaka Hatala, perwakilan warga kemudian memasang atap pamali di rumah adat tersebut. Prosesi adat pemasangan atap pamali ini sempat diwarnai histeris warga, namun mereka bisa ditenangkan warga lainnya.
Ketua Panitia Pemasangan Atap Pamali Rumah Pusaka Hatala, Maksud Lating mengatakan, prosesi adat ini merupakan kearifan lokal yang harus dijaga dan diketahui seluruh anak cucu Negeri Hila, agar menjadi bukti sejarah.
Maksud menyatakan, atap pamali Rumah Pusaka atau Rumah Adat Hatala ini baru pertama kali diganti setelah dibangun 1.600 tahun silam. Pergantian atap pamali ini dilakukan karena kondisi atap rumah pusaka tersebut sudah mulai rusak, dimakan rayap.
“Setelah orang tua-tua melihat kembali kondisi rumah adat ini sudah tidak layak karena dimakan oleh rayap, maka sesuai kesepakatan dari anak cucu, kita bentuk panitia agar merenovasi dan memasang atap pamali,” kata Mansur.
Mansur mengungkapkan, prosesi adat pemasangan atap pamali harus sesuai dengan tahapan-tahapan. Yakni mencari tukang untuk merenovasi serta melakukan seluruh rangkaian prosesi adat untuk pemasangan atap pamali itu.
Prosesi adat tersebut menurur Mansur dilakukan karena merupakan budaya yang harus dilestarikan dan diketahui oleh masyarakat Negeri Hila. “Atap pamali yang baru dipasang di rumah adat Hatala ini bisa bertahan hingga ratusan tahun, sebab atap yang dipasang ini dilindungi juga oleh atap yang lain,” katanya.
Rumah tua Hatala menjadi tempat berkumpul dan bermusyawarah marga ini sejak jaman dulu. Mansur berharap, tidak hanya rumah tua Hatala yang direnovasi, namun seluruh rumah tua yang ada di Negeri Hila juga direnovasi karena pada umum kondisi rumah tua di wilayah itu atap dan bangunannya sudah mulai rapuh termakan usia.(IAN)