BMKG : November, Ambon Masih Dilanda Hujan Ringan

oleh
oleh
Kepala BMKG Stasiun Pattimura Sugeng Winarko saat jumpa pers di Bandara Pattimura, pasca gempa beruntun di Kota Ambon, Selasa (31/10). FOTO : DOK. TERASMALUKU.COM.

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Musim hujan untuk wilayah  Kota Ambon dan sekitarnya telah berakhir. Namun hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon menunjukan, Pulau Ambon masih dilanda hujan dengan intesitas ringan sampai sedang. Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Pattimura Ambon, Ashar dalam realease yang disampaikan, Senin (6/11) mengatakan, Pulau Ambon tidak lagi dilanda musim penghujan seperti beberapa bulan lalu.

Namun, masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan. Hal ini berdasarkan, analisa pola angin atau streamline, adanya dua sirkulasi tertutup atau eddy pada wilayah Maluku bagian Tengah, serta Maluku bagian Utara yang menyebabkan terbentuknya netral point pada wilayah Papua Bagian Barat.Sedangkan pumpunan angin angin atai convergence terbentuk pada wilayah Pulau Seram, Ambon dan Buru.

“Anomali suhu permukaan laut pada wilayah Maluku khususnya Laut Seram dan Laut Banda, cenderung berada pada kisaran nilai yang normal ini berarti tambahan uap air tidak signifikan, Kecuali pada wilayah Kepulauan Aru yang cukup hangat berkisar antara 0,6 derajat sampai 1,5 derajat selsius. Tambahan uap air cukup signifikan pada wilayah Maluku Tenggara,” katanya.

Ia mengatakan, kelembapan udara lapisan atas menunjukan keadaan yang relatif kering, kecuali pada wilayah Pulau Seram. Sementara itu, proses konveksi yang cukup besar dapat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan secara lokal pada wilayah Pulau Ambon dan Pulau Seram.

“Jadi cuaca secara umum pada wilayah Maluku berawan hingga hujan dengan intensitas ringan sampai sedang, khususnya pada wilayah Maluku bagian Tengah dengan arah angin bertiup dari Tenggara menuju Barat Daya dengan kecepatan 10 sampai 20 km perjam, dengan suhu mencapai 23 sampai 32 derajat selsius. Sementara kelembaban 63 sampai 95 persen dengan gelombang mencapai 0,1 sampai 1,0 meter,” jelasnya.

Anggota Komisi I DPRD kota Ambon, Rofik Akbar Afifudin menghimbau masyarakat Kota Ambon tetap siaga dalam mengantisipasi bencana banjir maupun longsor, khususnya yang tinggal di daerah bantaran sungai maupun di lereng bukit. Sebab menurut Rofik,   ditakutkan terjadi perubahan cuaca, mengingat kondisi cuaca di Kota Ambon masih berpotensi hujan dengan intesitas ringan sampai sedang.

“Hasil pantauan BMKG kan menunjukan Kota Ambon masih berpotensi hujan tetapi intensitasnya ringan sampai sedang. Jadi warga harus tetap waspada jika nantinya terjadi perubahan cuaca karena bisa saja intesitas hujan dia berpindah menjadi sedang hingga lebat. Jadi Intinya kita harus tetap waspada atas perubahan cuaca,” katanya. (IAN)

No More Posts Available.

No more pages to load.