Gubernur Minta  Bank Maluku dan Malut Harus Kuat Sambut Eksploitasi Blok Masela

oleh
oleh
Gubernur Maluku Said Assagaff memberikan sambutan pada Penerbitan Obligasi Bank Maluku Malut di Jakarta, Selasa (7/11).

 

TERASMALUKU.COM,-JAKARTA – Bank Maluku – Maluku Utara (MMU) harus kuat dan sehat dalam memasuki Buku II. Apalagi di saat lumbung Gas Blok Masela di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya memasuki era eksploitasi, yang diprediksi meraup jumlah tenaga kerja sekira 400.000 orang, yang akan bekerja di perusahaan Blok Masela dan industri turunannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Maluku Said Assagaff pada acara Penerbitan Obligasi Bank MMU di Jakarta, Selasa (7/11). “Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Bank Maluku – Maluku Utara dalam pemberian kredit produktif bagi tenaga kerja, untuk pengembangan usaha mereka, mensuplai barang dan jasa kepada perusahaan yang dipercayakan untuk mengelola lumbung gas Blok Masela, yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2024,” ujar Gubernur Assagaff.

Dia meminta, Bank Maluku Maluku Utara harus menjadi champion dan menjadi yang terbesar di Provinsi Maluku dan Maluku Utara bahkan disegani oleh kompetitornya di daerah. “Untuk itu, saya harapkan Direksi Bank Maluku Maluku Utara dapat mengoptimalkan peran intermediasi, harus menjadi mitra strategis bagi dunia usaha, terposisi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, serta berdiri dibarisan terdepan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional,” tandasnya.

Lebih lanjut Assagaff katakan, dengan semangat “Setia Melayani” mereka berkumpul bersama pada kesempatan tersebut, untuk menyaksikan penerbitan obligasi kedua PT. Bank Maluku Maluku Utara, guna mendukung Kinerja Bank Maluku Maluku Utara agar tumbuh dan berkembang terutama dalam pengelolahan sumber dan penggunaan dana secara optimal sehingga likuiditas Bank tetap terjaga dan terkendali.

“Perlu disampaikan bahwa penerbitan obligasi II (kedua) merupakan lanjutan dari obligasi pertama tahun 2011, yakni sebesar Rp. 300 milyar yang seluruhnya telah disalurkan dalam bentuk kredit konsumtif multi guna, dengan tenor waktu diatas 5 tahun. Dan khususnya untuk obligasi pertama telah dilunasi seluruhnya pada Januari 2017 sesuai tenor waktu yang ditetapkan,” bebernya.

BACA JUGA :  DPD PPNI SBT Tolak RUU Keperawatan Masuk Omnibus Law

Dengan demikian, menurut Assagaff, diperlukan pendanaan yang permanen untuk pembiayaan yang permanen pula yaitu kredit konsumtif, guna untuk menggantikan dana obligasi tahap pertama yang masih tertanam dalam bentuk kredit konsumtif.

Menyinggung Penerbitan obligasi (kedua) PT. Bank Maluku Maluku Utara ini, Assagaff katakan, merupakan aktualisasi tindak lanjut keputusan RUPs PT. Bank Maluku Maluku Utara Nomor 05/RUPS/PT BPDM-MU/2017 Tahun 2017. Terkait dengan itu, Assagaff menghaturkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas tuntunan kasih dan penyertaan-Nya, sehingga penerbitan Obligasi ll [kedua) PT. Bank Maluku Maluku Utara Tahun 2017 dapat terlaksana.

“Obligasi II akan memberi dampak yang positif bagi Bank Maluku Maluku Utara, untuk menjadi Bank Komersial terkemuka di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara melalui produk dan layanan kompetitif denganjaringan yang luas dan dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional,” demikian Assagaff. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.