TERASMALUKU.COM,-AMBON-Tekad PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV menaikan status Pelabuhan Yos Soedarso Ambon menjadi Terminal Petikemas bakal terwujud. Untuk mendukung perubahan status dari pelabuhan konvensional ke Terminal Petikemas, PT. Pelindo IV (Persero) mendatangkan satu unit Container Crane (CC) ke Pelabuhan Yos Soedarso Ambon.
Pelindo IV menggelar syukuran kedatangan CC yang berlangsung di kawasan Pelabuhan Yos Soedarso Ambon, Selasa (21/11). Syukuran kedatangan CC ini ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelindo IV, Farid Padang.
Nasi tumpeng tersebut kemudian diserahkan ke Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua,Pangdam 16 Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku, Manumpak Pane, perwakilan Kapolda Maluku serta perwakilan Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ambon yang hadiri acara itu.
Farid menyatakan, dengan kedatangan CC ini, PT. Pelindo IV akan segera melakukan uji coba penggunaan CC serta mendeklarasikan Pelabuhan Ambon menjadi Pelabuhan Petikemas. Setelah dideklarasikan, pihak Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub akan menetapkan Pelabuhan Ambon menjadi Terminal Petikemas.
“Satu unit Container Crane (CC) ini didatangkan PT. Pelindo IV ke Pelabuhan Ambon untuk mengangkat status Pelabuhan Ambon menjadi Terminal Petikemas. Setelah uji coba CC, kita akan mendeklarasikan Pelabuhan Ambon dan menyurati Dirjen Perhubungan Laut untuk menetapkan Pelabuhan Ambon menjadi Terminal Petikemas,” kata Farid saat sambutan syukuran itu.
Container Crane (CC) adalah peralatan bongkar muat yang berfungsi untuk membongkar atau memuat petikemas/kontainer dari kapal ke dermaga, atau dari dermaga ke kapal. CC dengan anggaran 76 miliar itu menurut Farid dibangun di China selama 14 bulan, dan konstruksinya sesuai pesanan PT.Pelindo IV. Peralatan bongkat muar ini sudah tiba di Pelabuhan Ambon sejak Minggu (19/11).
Dengan adanya CC ini menurut Farid, proses bongkar muat kontainer di Pelabuhan Ambon lebih cepat dari biasanya. Jika menggunakan peralatan saat ini, waktu bongkar muat sangat lambat. Terjadi antrean bongkar muat barang di pelabuhan.

“Dengan CC bongkar muat kontainer dari kapal ke dermaga atau sebaliknya menjadi lebih cepat sekali. Distribusi barang ke masyarakat juga tidak tertahan lama di pelabuhan, biaya yang dikeluarkan makin murah dan tentu akan berdampak turunnya harga di pasaran,” katanya.
Farid mengungkapkan, jika Pelabuhan Ambon menjadi Terminal Petikemas, maka ekspor berbagai komuditas unggulan dan hasil laut Maluku bisa langsung dilakukan dari Ambon, tidak melalui Terminal Petikemas Internasional Surabaya, yang membutuhkan biaya besar.
Saat ini menurut Farid, Pelindo Ambon terus berupaya meningkatkan produktivitas bongkar muat di Pelabuhan Ambon. Selain satu unit CC ini, menurut Farid, Pelabuhan Ambon sudah memiliki tiga unit Reacstacker. Masing-masing 1 unit Crane darat dan forklift, 9 unit Head Truck 20 feed dan 2 unit Heaf Truck 40 feet, jumlah itu masih ditambah dengan 2 unit Rubber Tyred Gantry dan masing-masing 1 unit Level Luffing Crane dan Mobil PMK.
“Dengan penambahan 1 unit CC baru tersebut target volume, throughput Ambon akan melampaui 100.000 TEUs dari posisi sekarang yang hanya 85.000 TEUs. Dan awal tahun 2018, kita juga akan tambah satu unit CC ke Pelabuhan Ambon,” kata Farid. (ADI)