TERASMALUKU.COM,-AMBON– Tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Lingkar di sekitar perairan Batu Bendera, sungai Benjina Kabupaten Kepulauan Aru, Senin (27/11). Satu dari tiga jenazah sudah diketahui identitasnya dan kini berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cenderawasi Kota Dobo. Sedangkan dua jenazah lainnya yang belum diketahui identitasnya tengah dievakuasi dari Kota Benjina ke Kota Dobo.
“Tim SAR gabungan sudah ditemukan tiga jenazah. Seorang sudah dibawa ke Rumah Sakit Dobo atas nama Khoirul. Sedangkan dua jenazah lainnya tengah dievakuasi dari Benjina ke Dobo, identitas keduanya belum diketahui,” kata Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolf Bormasa saat dihubungi Terasmaluku.com,Senin (27/11) malam.
Seperti dikethui KM. Lingkar berpenumpang 17 orang pekerja tower serta sembilan ABK tenggelam di sekitar perairan Batu Bendera, sungai Benjina Kabupaten Kepulauan Aru, Minggu (26/11) dini hari. Kapal membawa tower telkomsel untuk dipasang di tiga desa. Yakni Desa Lorang, Manjau, Alagadang dan Desa Irloi. Sebanyak 16 penumpang dan anak buah KM Lingkar yang tenggelam di Perairan Aru itu diselamatkan oleh Satgas Yonif Raider 515 Kostrad pada Minggu (26/11), sedangkan lainnya hilang.
Kapolres mengungkapkan, dengan ditemukannya tiga jenazah tersebut, maka masih terdapat tujuh korban kapal tenggelam yang dinyatakan hilang. “Upaya pencarian tujuh korban lainnya akan dilanjutkan Selasa besok. Kami berkoordinasi dengan tim SAR lainnya seperti TNI, BPBD serta aparat terkait lainnya untuk proses pencarian korban,” kata Kapolres.
Ia menyatakan, Selasa esok pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah. Atas permintaan pihak keluarga di Surabaya, Jawa Timur, jenazah korban akan dimakamkan di daerah asal mereka. Sehingga menurut Kapolres pihaknya berkoordinasi dengan perusahan pemasangan tower Telkomsel untuk pemulangan jenazah.
Kapolres menyatakan, selain faktor cuaca, kapal tersebut tenggelam karena muatan kapal melebihi kapasitas angkut. Kapal tersebut mengangkut besi, tower Telkomsel untuk tiga desa dengan berat sekitar 5 ton. “Selain faktor cuaca, diduga kapal mengalami kelebihan muatan sehingga tenggelam,” katanya. (ADI)