Assagaff Dukung Pemekaran Kabupaten Kepulauan Gorom dan Kota Bula

oleh
oleh
Gubernur Assagaff bersama rombonga berkunjung ke Kataloka, Pulau Gorom untuk membuka Festival Kataloka, Sabtu (9/12). Gubernur Maluku Said Assagaff bersama Sultan Tidore ke 73 Sultan Husein Syah, Bupati SBT, Wakil Bupati SBTdisambut warga di Pelabuhan Kataloka, Jumat (8/12). FOTO : (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-KATALOKA– Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan mendukung upaya pemekaran Kabupaten Kepulauan Gorom dan Kota Bula. Pemekeran dua daerah di wilayah Kabupaten  Seram Bagian Timur (SBT) harus dilakukan jika kebijakan  moratorium (penghentian) pemekaran daerah otonomi baru (DOB) sudah dicabut pemerintah pusat.  Menurut Gubernur, pemekaran daerah harus dilakukan untuk menjawab rentang kendali, masalah pembangunan serta peluang kerja di  wilayah itu.

“Kedepan jika moratorium sudah dicabut,  Pulau Gorom ini harus jadi Kabupaten Kepulauan Gorom, harus dimekarkan. Begitu juga dengan  Bula, harus jadi Kota Bula, agar rentang kendali bisa dibuka, dan  mempercepat  akses pembangunan  ke daerah – daerah di SBT ini,” kata Gubernur Assagaff saat sambutan ketika menghadiri pelantikan Raja Ondor Kecamatan Pulau  Gorom Kabupaten SBT, Jumat (8/12).

Gubernur yang hadir bersama Wakil Ketua DPRD Maluku Muzakir Assagaff, Bupati SBT Mukti Keliobas dan Wakil Bupati SBT Fahri Alkatiri mengungkapkan, akses ke  Pulau Gorom  dari Ibukota Kabupaten SBT sangat sulit apalagi saat musim gelombang tinggi. Masyarakat harus mengarungi  laut dengan berbagai resiko, bahkan  tidak bisa ke ibukota kabupaten jika musim gelombang.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Maluku mendukung perjuangan masyarakat Pulau Gorom memekarkan  wilayahnya agar masalah rentang kendali bisa teratasi. Selain itu, Bula juga harus menjadi Kota Bula, sama seperti Kota Ambon dan Kota Tual. “Jadi kalau kita bicara kota di Maluku itu  ada Kota Ambon, Ibukota Provinsi Maluku, Kota Tual dan nantinya  Kota Bula. Dan tentu daerah lainnya juga harus dimekarkan jadi kabupaten, ini kan masih  moratorium sehingga perjuangan tersebut belum bisa dilanjutkan,” kata Gubernur Assagaff.

Terkait dengan rentang kendali pelayanan publik itu, Bupati SBT Mukti Keliobas dalam sambutan saat melantik Raja Ondor, Mohammad Jasmin Kelilauw menyatakan, adanya kebijakan Bupati yang memberikan pelimpahan wewenang kepada Camat sehingga   memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sejumlah kewenangan termasuk pengurusan dana desa dilimpahkan Bupati kepada Camat, sehingga  pelayanan tidak tertumpuk di Kantor Bupati.

BACA JUGA :  Pempus-Unpatti Gelar Rembuk Nasional, Bahas Kemaritiman Dan Kelautan Maluku

“Kami  memberikan pelimpahan sejumlah  wewenang kepada para Camat, sehingga  tidak terjadi penumpukan urusan di kantor bupati, tidak semua harus datang dan antri di kantor bupati, cukup ke kantor camat saja, karena ada  kewenangan camat. Nanti bupati tinggal mendapat laporan dari camat saja atas kewenangan yang diberikan itu,” kata Bupati Mukti Keliobas.

Gubernur Assagaff bersama rombongan  berkunjung ke Kataloka, Pulau Gorom untuk membuka Festival Kataloka, Sabtu (9/12). Gubernur yang tiba  bersama Sultan Tidore ke 73 Sultan Husein Syah, di Pelabuhan Kataloka, Jumat siang dengan Kapal Siwalima  disambut ribuan warga Pulau Gorom.  Selain membuka Festival Kataloka, Gubernur yang bermalam selama dua hari di Kataloka itu akan melakukan  sejumlah agenda di wilayah. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.