TERASMALUKU.COM,-AMBON-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, meminta agar harga tiket pesawat Trigana Air rute Ambon-Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) disesuaikan dengan jarak tempuh. Jika tidak masyarakat pengguna transportasi udara ini akan terus dirugikan dengan tingginya harga tiket pesawat Ambon-MBD. Tidak semua warga bisa naik pesawat itu karena tingginya harga tiket.
Ketua Komisi C DPRD Maluku, Anos Jeremias mengungkapkan hal ini kepada Terasmaluku.com, di Ambon, Kamis (28/12). Dia mengatakan, tarif tiket Trigana Air dari Ambon menuju Kabupaten MBD saat ini Rp 1.500.000, dengan jarak tempuh hanya 1 jam 20 menit. Harga tersebut menurutnya, dibandingkan dengan harga tiket pesawat Ambon-Jakarta dengan jarak tempuh 3 jam hanya Rp 1.200.000, hingga kisaran Rp Rp 1.300.000.
“Coba bayangkan saja Ambon-Jakarta 3 jam itu hanya Rp 1.200.000 hingga Rp 1.300.000, sementara Ambon-MBD hanya 1 jam 20 menit, ongkos tiketnya seperti itu (Rp 1.500.000) ini mahal,”kata anggota DPRD Dapil 7, Kabupaten MBD dan Kabupaten MTB ini.
Menurut Anos, penerbangan tersebut diperuntukan untuk siapa saja termasuk warga dan masyarakat kecil yang hendak ke MBD dari Kota Ambon, dan sebaliknya dari MBD ke Kota Ambon. Namun lanjut Anos, dengan tingginya harga tiket itu, penerbangan tersebut hanya dapat digunakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para pejabat. “Memang harga tiketnya berfariatif. Tetapi belum dapat menjawab kebutuhan masyarakat kecil,”katanya.
Dia menjelaskan, pada Januari 2018, Komisi C akan memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Maluku dan pihak Trigana Air untuk membicarakan masalah tarif harga tiket ini. Menurutnya, apa bila tarif tersebut tidak dapat diubah maka komisi minta kepedulian dari pemerintah daerah setempat untuk melakukan subsidi.
“Tentu jalan satu-satunya harus dilakukan subsidi atas tarif tersebut, misalnya masyarakat membayar Rp 1.000.0000, sisanya ditangung oleh pemerintah daerah setempat,”katanya. Anos menambahkan, apa bila hal ini direspons baik oleh pihak maskapai dengan pemerintah daerah, maka kedepan ditambah lagi satu maskapai di wilayah itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara. (FAD)