TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memperingati 200 tahun perjuangan Pahlawan Nasional asal Maluku, Martha Christina Tiahahu di Negeri Abubu Kecamatan Nusa Laut Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Selasa (2/1).
Bertindak selaku inspektur upacara (Irup) yang berlangsung di kompleks Patung Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu itu adalah Gubernur Maluku Said Assagaff dan komandan upacara seorang perwira polisi wanita Polda Maluku.
Sebelum upacara, Gubernur didampingi Pangdam 16 Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto, Wagub Maluku Zeth Sahuburua, Bupati Malteng Tuasikal Abua, Wakil Bupati Malteng Marlatu Leleury meresmikan Patung Martha Christina Tiahahu setinggi enam meter yang berlokasi di Pantai Negeri Abubu.
Gubernur juga membakar obor sebagai pertanda semangat perjuangan Martha Christina Tiahahu yang diserahkan Bupati Malteng. Dalam upacara ini, Gubernur didampingi ahli waris Leo Tiahahu, generasi keenam dari Paulus Tiahahu, meletakan kerangan bunga di Patung Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu atau dikenal juga dengan sebutan Ina Ata itu.
Selain itu, Gubernur bersama Pangdam, unsur Muspida Maluku lainnya, Wakil Gubernur, Bupati Malteng dan Wakil Bupati Malteng bersama ahli waris meletakan kerangan bunga dan menabur bunga di tepi pantai dari lokasi Patung Martha Christina Tiahahu.
Dalam sambutan peringatan 200 tahun perjuangan Martha Christina Tiahahu, Gubernur Assagaff mengungkapkan, peringatan ini mengingatkan kita semua, bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah hasil jerih perjuangan pahlawan jaman dulu, termasuk Martha Christina Tiahahu.
Gubernur menegaskan, jiwa patriotisme dan nasionalisme yang dipertaruhkan pahlawan Martha Christina Tiahahu dalam mengusir penjajah harus dicontohi masyarakat dan bangsa Indonesia, terutama masyarakat Maluku. Nilai – nilai perjuangan dan keberanian Martha harus terus diwarisi generasi di Maluku.
“Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu, adalah sosok pejuang perempuan pertama di Indonesia yang pemberani dalam mengusir penjajah, ia turun langsung mengusir penjajah. Jiwa patriotisme, nilai – nilai perjuanganya harus terus diwarisi generasi kita,” kata gubernur.
Gubernur juga menantang generasi muda Abubu dan Nusa Laut untuk memiliki semangat seperti Martha Christina, yakni dalam menghadapi penjajahan jaman now, perkembangan teknologi serta perjuangan mengisi pembangunan saat ini.
Martha Christina Tiahahu adalah Pahlawan Nasional perempuan pertama yang gugur di medan perang saat melawan penjajah Belanda pada 2 Januari 1818. Jasadnya saat itu dibuang ke Laut Banda dan namanya kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 1969.
Marta lahir di Desa Abubu Pulau Nusa Laut pada 4 Januari 1800, sejak berusia 17 tahun ia sudah mengangkat senjata melawan penjajah Belanda. Ia menopang perjuangan ayahnya Paulus Tiahahu dalam mengusir penjajah, hal ini menyelipkan nilai- nilai soliditas dan solidaritas antara anak dan orang tua, anak meneruskan perjuangan orang tuanya.
Upacara mengenang 200 tahun perjuangan Martha Christina Tiahahu sengaja digelar di desa kelahirannya, Negeri Abubu bersamaan dengan peresmian Patung Christina yang dibangun Pemprov Maluku dengan dana sekitar Rp 7,5 miliar. Selain patung yang terbuat dari perunggu dengan berat dua ton itu, juga dibangun sejumlah fasilitas lainnya. Seperti jembatan yang condong ke laut, dudukan patung serta ruang terbuka di sekitar patung tersebut.
Hadir dalam upacara ini, Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno, Kepala BNN Maluku Brigjen Pol. Rusno Prihardito, pimpinan SKDP Pemprov dan Pemkab Malteng serta para raja dari tujuh negeri di Kecamatan Pulau Nusa Laut. Usai upacara, gubernur bersama rombongan menggelar dialog dengan warga. ADI