TERASMALUKU.COM,-AMBON-DPRD Kota Ambon meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggenjot sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang belum dimaksimalkan dengan baik. Sepanjang 2017, angka PAD Pemkot Ambon dinilai masih terlalu kecil. Sementara belanja pegawai Pemkot Ambon sangat besar.
“Kalau melihat dari kontribusi PAD kita sebanyak 143 miliar rupiah, ini terlalu kecil. Dan jumlah belanja pegawai kita juga sebanyak 508 miliar rupiah. Ini berarti jumlah setengah dari APBD kita dipakai untuk belanja pegawai, jadi Pemkot harus tingkatkan PAD Kota Ambon,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Christianto Laturiw kepada wartawan di Ambon, Jumat (5/1).
Ia megungkapkan, Pemkot Ambon harus lebih memfokuskan untuk mengoptimalkan sumber-sumber PAD pada seluruh SKPD dan kriatif mencari kebijakan agar dapat menggenjot PAD di Kota Ambon. “Pemkot Ambon harus dapat mencari kebijakan untuk dapat menggenjot PAD di Kota Ambon. Jangan hanya dapat dari satu sumber pendapatan saja,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, tugas Pemkot dan DPRD adalah harus membuka wawasan berfikir untuk melihat dan mencari sumber PAD yang lain agar keinginan untuk meningkatkan sumber pendapatan bisa tercapai.
“Keinginan kita di tahun 2018 ini, Pemkot Ambon harus dapat menemukan sumber PAD yang baru untuk meningkatkan PAD kita, karena yang sebelumnya terlalu kecil hanya dibawah 15 persen, sedangkan kita inginkan peningkatan itu bisa mencapai 20 hingga 30 persen agar pekerjaan di lapangan dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Christianto menyebutkan, salah satu sumber pendapatan yang tidak terkelola dengan baik itu adalah retribusi sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan. Untuk itu, menurut dia, Pemkot Ambon harus mencari solusi untuk memungut dan menerima retribusi sampah.
“Sampai dengan saat ini Pemkot belum menemukan solusi yang tepat untuk memungut dan menerima retribusi sampah, padahal hal ini merupakan sumber pendapatan daerah untuk kita juga,” terangnya. (IAN)