TERASMALUKU.COM,-AMBON- Harga beras berbagai jenis di Kota Ambon stabil tidak terjadi kenaikan. Kepala Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Maluku Armin Bandjar mengungkapkan, Bulog Maluku telah melakukan pengawasan di tingkat agen hingga pedagang eceran. Hasil pengawasan, tidak terjadi kenaikan harga beras untuk semua jenis. “Harga jual beras dipastikan dijual tidak lebih dari harga eceran tertinggi atau het, yakni beras medium seharga Rp 10.250 perkilo dan beras premium seharga 13.600 perkilo,” kata Bandjar kepada wartawan Senin (15/1).
Menurut Badjar, untuk memastikan kestabilan harga beras di Ambon, Bulog Divre Maluku juga mengumpulkan para agen dan pedagang untuk sosialisasi dan pengujian sampling beras, sehingga dipastikan hingga saat ini tidak ada penjualan yang dilakukan diatas harga yang sudah diteptapkan. “Dari hasil pengawasan di lapangan hingga saat ini harga beras di wilayah Kota Ambon tidak terjadi kenaikan, harganya stabil,” katanya.
Bahkan menurut Bandjar, stok beras melimpah sementara permintaan masih terhitung rendah. Untuk penjualan Januari 2018, baru terserap 30 ton dari target 750 ton penjualan. Bandjar mengungkapkan, saat ini stok beras yang ada di Gudang Perum Bulog Divre Maluku berjumlah 17.900 ton untuk kebutuhan di Maluku. Stok ini aman hingga beberpa bulan kedepan.
Selama ini wilayah Maluku mengandalkan pasokan beras dari wilayah penghasil yakni Sulawesi Selatan, Surabaya serta pasokan beras lokal dari Pulau Seram dan Pulau Buru. Bulog bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku terus melakukan pengawasan untuk mencegah agar agen dan pengecer tidak menaikan harga beras.
“Kami dan Disperindag Maluku akan terus melakukan pengawasan harga beras untuk memastikan tidak ada agen atau pedagang yang menaikan harga diatas HET. Karena ini kami menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan kondisi beras di Maluku karena stoknya aman dan harganya tetap stabil,” katanya. (ADI)