Dinkes – Yayasan Pelangi Maluku Sosialisasi Imunisasi Campak dan Rubella

oleh
oleh
Gubernur Maluku Said Assagaff. FOTO : (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON -Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku bekerja sama dengan Yayasan Pelangi Maluku menggelar Sosialisasi Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di Lantai 6 Kantor Gubernur Maluku, Selasa (6/2). Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Kesejahteraan Sosial dan Administrasi Setda Maluku Maritje Lopulalan, Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan, sosialisasi ini merupakan upaya membangun komunikasi untuk pencegahan dan penyelesaian masalah penyakit campak.

“Dengan fokus utama yakni pencegahan melalui sosialisasi kampanye imunisasi campak dan rubella melalui lintas program, lintas sektor dan para tokoh agama,” ujar Gubernur Assagaff. Tumbuh suburnya berbagai macam penyakit akhir-akhir ini, di kalangan masyarakat kita, disebut Assagaff, hampir tidak bisa dihindari.

Dia menyebutkan, banyak hal yang menjadi penyebabnya. Mulai dari perilaku hidup yang kurang sehat, sampai pada makanan dan minuman yang hampir kebanyakan instan. “Suatu hal yang kiranya perlu untuk kita lawan bersama, sebab bukan tidak mungkin akan berkembang menjadi penyakit sosial yang bisa merusak semua tatanan kehidupan bersama, yang berdampak pada pengabdian kita sebagai pelayan masyarakat,” tuturnya.

Menurut Assagaff, perhatian pemerintah  pada hal itu akan sama pentingnya dengan komitmen menjaga dan memperhatikan kesehatan dari serangan berbagai penyakit. Salah satu jenis penyakit yang perlu mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat, kata Assagaff, yakni penyakit campak dan rubella.

Campak lanjut Assagaff, merupakan penyakit yang sangat mudah menular, yang disebabkan oleh virus dan disalurkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak, menurut Assagaff, adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai batuk dan pilek. “Penyakit ini sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan kelompok/herd immunity tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena campak, 90 persen orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular, jika mereka belum kebal terhadap campak,” tuturnya.

BACA JUGA :  BELAJAR Oleh: Dr Steve Gaspersz, Dosen Fakultas Teologi UKIM Ambon

Berdasarkan data Yayasan Pelangi Maluku, Assagaff menyebutkan, pada tahun 2.000, lebih dari 562.000 anak pertahun meninggal di seluruh dunia, karena komplikasi penyakit campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah dilakukan, Assagaff katakan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak di Indonesia menurun menjadi 115.000 per tahun, dengan perkiraan 314 anak per hari atau 13 kematian setiap jamnya.

Sedangkan Rubella, tambah Assagaff, adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat, adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada semester pertama. Oleh karena itu, kata Assagaff, sebagai salah satu pilar utama pendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas, Yayasan Pelangi Maluku telah mengambil kebijakan yang sangat tepat dengan menggelar kegiatan sosialisasi ini sebagai upaya pencegahan secara efektif.

Assagaff sangat mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi yang diselenggarakan Yayasan Pelangi Maluku. Kegiatan ini merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk mencapai target diantaranya, penguatan imunisasi rutin untuk mencapai cakupan imunisasi campak kurang lebih 90 persen merata di semua tingkatan, serta pelaksanaan kegiatan kampanye di 185 kabupaten/kota pada Agustus – September. “Saya tahu, bahwa Yayasan Pelangi Maluku selama ini telah menunjukkan peran dan fungsinya, serta berkontribusi secara nyata, sebagai salah satu penggerak dalam menciptakan tatanan sosial kemasyarakatan yang sehat dan sejahtera,” ungkapnya.

Untuk itu, Assagaff berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini, dan juga kegiatan-kegiatan lainnya yang diselenggarakan Yayasan Pelangi Maluku, sebagai upaya memperluas jangkauan program dan meningkatkan pemahaman bersama dengan melibatkan lintas sektor dan para tokoh agama di daerah ini.  Dengan begitu, menurut Assagaff, dapat tersosialisasikan informasi kegiatan kampanye imunisasi campak dan rubella, tidak hanya di tataran lintas sektor, akan tetapi dapat menyentuh semua kalangan masyarakat.

BACA JUGA :  UPDATE : Tanimbar Kini Urutan Kedua Kasus Covid di Maluku

Pada kesempatan tersebut, Assagaff mengimbau kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, serta elemen masyarakat lainnya, untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang strategis, termasuk kegiatan sosialisasi imunisasi campak yang berlangsung pada hari ini. “Saya yakin, tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, apa yang diperjuangkan oleh Pemerintah Daerah maupun kontribusi yang ditunjukkan oleh Yayasan Pelangi Maluku, tidak akan berarti apa-apa,” ujar Assagaff. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.