TERASMALUKU.COM,-TUAL- Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sjarief Wijaja menyatakan Kota Tual adalah lumbung ikan yang luar biasa.Menurut Sjarief, sudah dua tahun KKP dan instansi terkait lainnya bekerja melawan kapal-kapal asing, pencuri ikan. Dan saat ini lanjutnya, ikan melimpah, dan Tual ini luar biasa.
Ini diungkapkan Sjarief saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual, Kamis (22/3). Menurutnya, selama tujuh tahun Pemprov Maluku berjuang keras untuk dijadikan sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN), namun Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang hal itu belum juga keluar. “Tapi kami dapat janjikan, ada atau tidak ada Perpres LIN, kami tetap berjuang untuk Maluku dalam bidang perikanan,” katanya.
Tugas penting sekarang, kata dia, adalah bagaimana ikan-ikan di Perairan Maluku dimanfaatkan, dan untuk itu pihaknya mengundang investor yang akan beroperasi di Tual yakni, PT Pelindo, PT Perinus, dan Pelni. Menurutnya, dengan kehadiran tiga perusahaan itu, ikan dapat didaratkan dan nelayan mendapatkan hasil yang lebih layak serta dapat diekspor.
BACA JUGA : Cuaca Buruk Menteri Susi Batal ke Tual, Nelayan Pun Dapat Bantuan
Menurut Sjarief, mulai April 2018 sebanyak 400 kapal ikan akan beroperasi di Tual, dan akan disediakan konteiner berpendingin milik PT Pelindo. “Ikan yang sudah masuk konteiner nantinya diangkut dengan kapal ke Ambon, terus ke Jakarta untuk diekspor. Atau dari Ambon langsung ekspor, saya juga berusaha kalau bisa ekspor dari Tual,” katanya.
Ia menambahkan, selain pelabuhan dan areal milik PPN Tual, KKP punya mitra swasta di daerah Tual, seperti PT Maritim Timur Jaya (MTJ) yang pelabuhannya juga dapat dipergunakan. “Saya mengajak seluruh nelayan di Kota Tual, mari ikan kita tangkap kemudian diperdagangkan untuk kesejahteraan masyarakat, sambil terud menjaga kelestariannya,” katanya.
Sementara itu, Plt Walikota Tual, Abdul Hamid Rahayaan menyatakan, 85 persen wilayah ini terdiri dari laut sehingga secara umum masyarakatnya tinggal di pesisir dan sebagian besar berprofesi nelayan. “Kehadiran Dirjen di Kota Tual membawa keberkahan dengan hadirnya 400 buah kapal ikan. Ini tentu membawa rejeki bagi masyarakat kota Tual,” katanya.
Ia juga menyatakan hadirnya investor dari Pantura, Pulau Jawa yang akan berinvestasi di Tual merupakan sebuah langkah maju, karena semakin banyak investor yang datang maka semakin besar tercipta lapangan kerja di Tual. “Kami mengapresisai bantuan yang diberikan KKP kepada nelayan di daerah ini, semoga dapat bermanfaat dan berlanjut untuk kesejahteraan seluruh nelayan di Kota Tual,” katanya.
Dalam kunjungan kerja di PPN Tual, Dirjen Sjarief bersama investor memberikan secara simbolis bantuan kepada Koperasi dan Kelompok Nelayan, nelayan perorangan, serta Pemilik Kapal di Kota Tual. Bantuan tersebut berupa kapal berbobot 5 GT, bantuan permodalan dari BRI, premi asuransi bagi nelayan, alat pancing, hingga perpanjangan surat ijin operasi bagi kapal ikan. (AS)