Trusted Media Summit 2018 : Upaya Kolaboratif Melawan Hoaks

oleh
oleh
22 pemimpin media online Indonesia dan Mafindo menandatangani MOU peluncuran CekFakta.com sebagai proyek kolaboratif pengecekan fakta dan bentuk komitmen untuk menghadirkan informasi yang tepat dan berdasarkan fakta, melawan hoaks di sela-sela Trusted Media Summit 2018 di Gran Melia Hotel, Jakarta, Sabtu (5/5). FOTO : ADI (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-JAKARTA-Bangsa Indonesia akan menghadapi Pilkada Serentak pada 2018 dan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2019. Memasuki tahun politik, berita dan informasi hoaks untuk menjatuhkan lawan politik menyebar melalui kanal-kanal media sosial yang dapat menciptakan polarisasi seperti pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu dan dapat mengancam keutuhan NKRI.

Upaya kolaborasi antara pemangku kepentingan di Indonesia menjadi sangat penting dilakukan dengan melibatkan organisasi-organisasi media Indonesia dan komunitas anti hoaks untuk memastikan seluruh bangsa dapat mengakses sumber-sumber berita yang terpercaya sehingga publik bisa menentukan pilihan dengan tepat.

Sehubungan dengan itu, bertepatan dengan peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Internews dan Google News Initiative berkolaborasi menyelenggarakan Trusted Media Summit 2018 yang digelar pada Sabtu 5 Mei hingga Minggu 6 Mei 2018, bertempat di Gran Melia Hotel, Jakarta.

Kegiatan ini melibatkan komunitas antihoaks dan jurnalis yang tertarik untuk mengikuti diskusi dan pelatihan jurnalistik sebagai komitmen bersama untuk menghadirkan informasi yang tepat dan terpercaya kepada masyarakat.  Dalam kesempatan ini, Mafindo bersama 22 media publikasi di Indonesia, meluncurkan CekFakta.com sebagai proyek kolaboratif pengecekan fakta dan bentuk komitmen untuk menghadirkan informasi yang tepat dan berdasarkan fakta.

“AMSI percaya gagasan cek fakta ini akan menjadi terobosan yang dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menyaring hoaks dan informasi yang salah. Khususnya, saat krusial seperti sekarang ini ketika bangsa Indonesia akan menghadapi Pilkada Serentak tahun 2018 dan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2019,” kata Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut dalam siaran pers yang ditertima Terasmaluku.com, Sabtu (5/5). “Proyek ini merupakan satu-satunya karena untuk pertama kalinya media siber arus utama di Indonesia bersama-sama berkolaborasi, alih-alih bersaing. Kami mengesampingkan persaingan untuk hal yang lebih besar,”ujar Wens menambahkan.

BACA JUGA :  ANAK di Ambon, Ini Syarat dan Lokasi Vaksinasi

Dengan platform Cekfakta.com ini diharapkan klarifikasi atas hoaks bisa dilakukan lebih cepat, lebih sinergis, dan dapat disebarkan dengan lebih luas melalui jejaring media yang berkolaborasi dan media sosial. Hasil klarifikasi yang dibuat oleh beberapa media di platform Cekfakta.com dapat dimuat oleh media lain yang berkolaborasi. Platform Cekfakta.com ini dibangun diatas API Yudistira yang dibuat oleh Mafindo, yang juga berperan sebagai pengelola basis data hoaks ini, dengan dukungan dari Google News Initiative.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendukung inisiatif komunitas media dan masyarakat sipil untuk menangkal fake news dan hoax dengan platform Cekfakta.com ini.  Sebagai organisasi wartawan, AJI berharap inisiatif ini akan lebih mendorong jurnalis dan media ikut ambil bagian lebih besar dalam upaya untuk memerangi misinformation, fake news dan semacamnya karena dampaknya sangat besar terhadap kehidupan publik. “Verifikasi adalah salah satu standar dasar dari pekerjaan seorang jurnalis. Jadi, ini adalah bagian dari implementasi dari praktik good journalism,” kata Ketua Umum AJI Indonesia, Abdul Manan.

“Mafindo mendorong solusi integratif untuk melawan penyebaran hoaks di Indonesia. Selain gerakan edukasi literasi dan silaturahmi antar anak bangsa untuk meredam polarisasi, kami juga berharap upaya gotong-royong melakukan cekfakta antara media siber arus utama bersama pegiat anti hoaks seperti ini bisa menjadi salah satu solusi untuk meredam penyebaran hoaks di Indonesia,” kata Ketua Mafindo, Septiaji Eko Nugroho.

Selain itu, Trusted Media Summit 2018 juga menghadirkan pelatihan tentang cara menangkal ​hoaks dan melakukan verifikasi menggunakan aplikasi yang tersedia di Internet. Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian Google News Initiative Training Network yang dilakukan oleh AJI bersama Internews dan Google dan berlangsung selama dua hari untuk jurnalis dan relawan Mafindo. Kegiatan ini terbuka untuk jurnalis dan masyarakat umum, tidak dipungut biaya, serta dilangsungkan dalam Bahasa Indonesia oleh para pelatih bersertifikasi dari Google.

BACA JUGA :  Warga Korban Kebakaran Dusun Tanah Goyang Seram Bagian Barat Terima Bantuan BPBD

Ryan Rahardjo, selaku Public Policy & Government Relations Senior Analyst, dari Google Indonesia, menyatakan, pihaknya sangat senang dapat menggelar Trusted Media Summit sebagai bagian dari Google News Initiative. “Ini merupakan momen yang tepat mengingat konteks saat ini dan sejalan dengan upaya pemerintah untuk menangkal hoaks di Indonesia. Ajang ini merupakan bagian dari komitmen Google untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia demi memastikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan terpercaya,” katanya.

Irene Jay Liu, Google News Lab Lead, APAC, menambahkan, Google sangat bangga dapat berkolaborasi dengan AJI, Internews, Mafindo dan AMSI untuk melawan hoaks di Indonesia. Bersama dengan inisiatif CekFakta, pihaknya  menantikan kerja sama yang lebih jauh dengan para jurnalis dari 22  media pengusung CekFakta. Irene berharap kolaborasi ini bertambah luas hingga ke daerah – daerah untuk melawan hoaks yang kini mencemaskan masyarakat Indonesia.

“Dan mudah-mudahan kolaborasi ini akan semakin bertumbuh. Mendukung organisasi media otoritatif dan terpercaya selalu menjadi prioritas utama dari Google, yang mana menjadi alasan kami untuk meluncurkan Google News Initiative Training Network pertama di Asia, bekerja sama dengan AJI dan Internews. Ketika para jurnalis dan komunitas bekerja sama, dipersenjatai dengan berbagai peralatan online untuk memverifikasikan informasi, mereka dapat membangun benteng pertahanan untuk para media terpercaya demi melawan arus misinformasi,” katanya. (ADI)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.