Ini Dia Solusi Kemiskinan Tiga Paslon Kepala Daerah Maluku

oleh
oleh
Tiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubenur Maluku, Said Assagaff – Andareas Rentanubun (SANTUN), Murad Ismail – Barnabas Orno (BAILEO) dan Herman A. Koedoeboen – Abdullah Vanath (HEBAT) mengikuti debat publik putaran pertama di Baileo Siwalima Karang Panjang Kota Ambon, Senin (7/5/2018) malam. FOTO : ADI (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Predikat provinsi termiskin yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pusat kepada Maluku menjadi pukulan keras bagi warga maupun pemerintah. Berbagai kebijakan pemerintah daerah tak luput dari sorotan media, obrolan warga di rumah rumah kopi hingga di atas panggung panas debat kandidat Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, di Gedung Siwalima Ambon, Senin (7/5/2018) malam.

Selain serangan bertubi Paslon nomor 2, Murad Ismail dan Barnabas Orno dan nomor 3, Herman Koedoeboen dan Abdullah Vanath (HEBAT) kepada Paslon 1, Said Assagaff dan Andareas Rentanubun (SANTUN), masing masing pun tak kalah melepas ide-ide jitu dalam mengentaskan kemiskinan di Maluku.

Dalam debat publik ini, isu kemiskinan menjadi komoditas paling laris. Pasangan BAILEO mengemukakan ide pemberantasan kemiskinan yang dimulai dari laut. Area laut yang mendominasi Maluku dinilai Paslon nomor urut 2 merupakan kunci keberhasilan daerah. “Membangun Maluku dari Laut,” ujar Murad saat debat kandidat itu.

BACA JUGA : SANTUN, BAILEO Dan HEBAT Bertarung Gagasan Untuk Maluku

Menurutnya Maluku termasuk wilayah penghasil ikan terbesar di dunia. Selain Selat Haring di Norwegia, Laut Cina Selatan, perairan Maluku dan Maluku Utara merupakan surga ikan segar terbesar. Di Maluku lanjutnya, terdapat tiga wilayah utama penghasil ikan yang musti dikembangkan sebagai penopang kesejahteraan daerah. Yakni Laut Seram menghasilkan 16 ribu ton ikan pertahun, Laut Banda 500 ribu ton ikan pertahun tahun Laut Arafura sekitar 1 juta ton pertahun. Murad dan Orno menjawab bergantian dengan santai dan data-data penunjang pada sesi ketiga debat itu.

Sedangkan Paslon nomor urut 3 HEBAT, menilai tingginya angka kemiskinan di Maluku disebabkan kurang ada perhatian khusus dalam anggaran pembangunan untuk mengatasi kemiskinan. “Tidak ada anggaran khusus yang fokus,” kata Herman Koedoeboen dalam sesi debat.

BACA JUGA :  Kota Ambon Tuan Rumah Pra PON Catur 2023

Dirinya menilai selama ini rancangan APBD tidak berpihak pada rakyat. HEBAT berjanji bakal membuka peluang penyerapan tenaga kerja yang besar di Maluku. “Dalam tempo satu tahun akan buka lapangan pekerjaan untuk tingkatkan pendapatan masyarakat,” lanjut mantan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku itu.

Sementara pasangan SANTUN dalam tanggapan dan jawaban debat, bersih keras tentang kemajuan percepatan ekonomi Maluku yang menunjukkan kemajuan. Program dan kinerja pihaknya telah membuahkan hasil. “Baru pada 3 Mei Maluku dapat penghargaan percepatan pengurangan kemiskinan nomor 1 di Indonesia,” kata Said Assagaff sang petahana.

Meski angka kemiskinan masih tinggi, namun percepatan pengurangan kemiskinan sangat tinggi. Ekonomi makro pun berkembang pesat. Assagaff optimis Maluku bakal lebih maju dengan pencapaian-pencapaian selama ini. Assagaff menuturkan salah satu strategi pengentasan kemiskinan yakni membuka pintu-pintu di laut untuk mempermudah pembangunan dan masuknya investor. Seperti membangun 12 dermaga, jembatan serta pembangunan fasilitas berbasis gugus pulau. Tujuannya agar masyarakat di pelosok dapat menikmati layanan kesehatan yang memadai. (BIR)

No More Posts Available.

No more pages to load.