PMI Ambon Kekurangan Pendonor Dari Warga

oleh
oleh
Warga mendonorkan darahnya di PMI Ambon. FOTO : BIR (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Ambon kekurangan stok golongan darah AB. Kondisi ini berlangsung cukup lama, lantaran minimnya pendonor atau calon pendonor yang mau mendonorkan darahnya. Umumnya di tiap PMI memiliki stok darah bila sewaktu waktu dibutuhkan. Sayangnya hal berkebalikan terjadi di PMI Cabang Ambon.

Stok darah yang ada di blood bank tak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jean Tohata, salah seorang petugas AFTAP atau pengambilan darah donor menyebut pihaknya tak bisa mengandalkan stok darah pada blood bank lantaran kondisinya menipis. “Tiap kali ada kegiatan donor, satu dua hari lai su habis. Kebutuhan darah sangat tinggi,” akunya saat ditemui Terasmaluku.com di UGD PMI Ambon kawasan Kudamati, Kamis (17/5/2018).

Aksi donor darah menggunakan unit mobile dari PMI memang efektif. Dalam sekali kegiatan pihaknya bisa memboyong puluhan bahkan seratus lebih kantong darah. Namun stok itu hanya bertahan satu atau dua hari. Tingginya permintaan darah di Kota Ambon tak sebanding dengan stok darah pun pendonor aktif. Apalagi UGD PMI Ambon sering mendapat permintaan darah dari wilayah di luar kota Ambon, seperti di Seram. Kondisi itulah yang makin mempersulit pihaknya untuk menyetok darah.

“Kalaupun ada paling banyak itu darah dari pendonor yang keluarganya sakit. Masyarakat di Ambon memang sangat minim kesadaran untuk donor,” ungkapnya. Dia menyebut, adanya stigma dan wacana negatif yang berkembang di masyarakat terkait donor darah. Semisal takut terdeteksi penyaki, takut jarum suntik, takut tertular atau ada yang meminta bayaran atas darahnya. Alhasil stok berkurang. Khususnya stok pendonor AB.

Jumlah pasien yang membutuhkan golongan AB memang tak sebanyak golongan darah lain. Namun saat dibutuhkan, stok darah pasti habis. Apalagi masa penyimpanan darah tak lebih dari sebulan. Terkadang stok darah yang ada harus dibuang lantaran telah melebihi waktu pakai. Dilematis itulah yang kerap membuat pihak PMI kesulitan mendapat darah. “Warga itu paling jarang. Pihak TNI itu yang paling rutin dan bank Panin. Tiap tiga bulan sekali pasti donor,” sebutnya.

Biasanya selama bulan ramadhan jumlah permintaan meningkat. Banyak pasien sakit yang membutuhkan darah, khususnya yang alami kekurangan HB. Agar bisa jadi pendonor usia maksimal 17 tahun dan bebas penyakit. Jarak waktu mendonor yakni tiga bulan. Namun bagi yang berusia sekitar 40 tahun dan belum pernah donor darah, umumnya kualitas sel darah tak lagi bagus sehingga disarankan tidak perlu mendonor. “Kalau saja kita rajin donor, ada banyak manfaat kesehatan. Kita lebih awet, seng gampang saki. Bahkan yang jerawatan bisa hilang,”katanya.(BIR)

No More Posts Available.

No more pages to load.