BPBD Ambon Targetkan Jalan Longsor Rampung Dua Minggu

oleh
oleh
Kepala BPBD Kota Ambon (baju dinas) berasam para kepala desa dan aparat kepolisian di lokasi longsor kawasan Desa Kilang Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon. FOTO : BIR (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kondisi jalan yang nyaris putus mengakibatkan berbagai aktifitas di desa- desa Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) Kota Ambon terganggu. Setelah sebelummya kendaraan roda empat dan dua dilarang melintas, kini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mengupayakan agar transportasi dan aktifitas warga tak ikut terputus.

Sebelumnya pihak kepolisian beserta kepala desa dan BPBD bertemu di lokasi longsor dan mengupayakan solusi. Yakni membuat jalan alternatif dan memudahkan warga maupun pengendara melintas.“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak PU untuk membuatkan jalan alternatif dulu,” jelas Demy Paays, Kepala BPBD Kota Ambon, Selasa (22/5/2018).

Menurut dia yang terpenting agar warga tak harus menempuh jalan panjang dan memutar jika hendak ke empat desa di Leitisel atau sebaliknya. Pembuatan jalan sebagai solusi sementara dikerjakan oleh pihak BPBD setelah terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas terkait.

Demy menyebut pihaknya telah mengirimkan material ke lokasi longsor di Dusun Asawang Desa Kilang itu, seperti bronjong. Nantinya bronjong-bronjong itu akan diatur sedemikian rupa sebagai dasar penaha jalan. “Kami ambil alih dulu. Pihak pekerjaan umum belum bisa mengerjakan karena terkendala hujan,” lanjutnya.

Menurut data dari BMKG Maluku, curah hujan yang intens berlangsung hingga Oktober. Selepas itu barulah pihak pekerjaan umum mengambil alih pengerjaan. Namun untuk sementara digarap oleh BPBD. Demy menargetkan pengerjaan jalan alternatif ini bakal rampung dalam dua minggu. Warga dari Desa Kilang, Naku, Ema dan Desa Hukurila bisa kembali melintas dengan aman dan nyaman.

Sementara itu pihaknya juga merilis titik- titik rawan bencana di Kota Ambon. Berdasar data lapangan, tim BPBD terdapat 150 titik rawan bencana di Kota Ambon per Januari hingga Mei 2018. 150 titik itu tersebar di berbagai wilayah di lima kecamatan. Misalnya di wilayah Batu Merah, Skip, Batu Gantong, Kudamati, Negeri Soya, Desa Lata, Batu Gajah, Halong.

BACA JUGA :  Kementrian PURP targetkan Empat Venue PON Papua Rampung Juni 2020

“Kami terus lakukan pendataan dan mengingatkan warga waspada, sebab hujan akan terus mengguyur Kota Ambon,” imbaunya. Lokasi- lokasi yang masuk ketegori rawan yakni rumah-rumah warga dekat bantaran sungai, lereng gunung dan tebing, serta di bekas tanah timbun.(BIR)

No More Posts Available.

No more pages to load.