TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua mengajak umat beragama di Provinsi Maluku menjadikan momentum bulan Ramadhan untuk meningkatkan kualitas kerukunan antarumat beragama di Provinsi Maluku. Ini disampaikan Sahuburua di sela-sela buka puasa yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama TNI-Polri dan masyarakat di gedung Islamic Center Ambon, Kamis (24/5/2018).
Menurut Sahuburua, ibadah puasa yang dilaksanakan bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban, tetapi seharusnya, puasa bermakna untuk pembentukan pribadi yang memiliki kualitas hidup yang terbaik. “Dalam spirit dan lewat mementum Bulan Ramadhan ini, saya mengajak umat beragama di Provinsi Maluku untuk tingkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama, sebagaimana upaya kita semua mengembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia,” kata Sahuburua.
Menurut Sahuburua, puasa mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena puasa merupakan ibadah yang bersentuhan langsung dengan upaya melakukan pengendalian diri dari hawa nafsu amarah. Pada dasarnya, kata Sahuburua, nafsu merupakan fitrah manusia, karena dengan potensi akal dan nafsulah manusia bisa membangun peradabannya, tetapi dengan nafsu dan akal pula, manusia bisa menjadi makhluk yang paling buas dan hina.
Menurutnya, realitas sejarah menunjukan bahwa semua manusia yang pernah hidup dan berjaya, apakah itu tokoh besar ataupun rakyat jelata, sebuah bangsa atau sebuah imperium yang pernah berjaya selama berabad-abad lamanya, bisa hancur dan menjadi hina dina karena dikuasai oleh hawa nafsu amarah.
“Ini disebabkan karena ketidakmampuan kita mengendalikan nafsu amarah ini, sehingga merusak semua potensi positif yang kita miliki, dan menjadi sumber segala kerusakan, sebagaimana pelbagai problematika yang kita hadapi dewasa ini,” ucapnya. Dia mencontohkan, masih sering terjadi perkelahian antar negeri atau kelompok, sodara deng sodara seng baku bicara karena berebut warisan, atau perebutan tanah adat, masalah korupsi, narkoba, makin berkembangnya perilaku hedonisme, free seks, pragmatisme.
Sahuburua mencontohkan, rusaknya lingkungan hidup, hingga berkembangnya budaya hate speech, hoaks, dan persekusi media sosial, yang nyaris menimbulkan disintegrasi sosial bangsa ini. Bahkan sesama anak bangsa, disebutnya, saling hujat dan memfitnah melalui sosial media serta cara kita menggunakan media sosial untuk mengumbar hawa nafsu kita dewasa ini, nyaris membuat bangsa ini kehilangan keadaban privat dan keadaban publiknya.
“Katong kehilangan rasa malu hati, kehilangan rasa hormat kepada sesame, serta kehilangan rasa cinta terhadap sesama. Semua itu, tak lain karena keterjebakan terhadap nafsu amarah,’’ kata Sahuburua mengingatkan. Untuk itu, melalui momentum acara buka puasa bersama, Sahuburua mengajak seluruh basudara Muslim di Maluku untuk menjalankan ibadah puasa ini dengan sebaik-baiknya agar dapat memaknai hikmah puasa dalam rangka pembentukan karakter diri dan keadaban bangsa ini.
“Karena ibadah puasa merupakan moment yang sangat tepat untuk kita melakukan introspeksi diri serta berefleksi atau ber-muhasabah atau dengan kata lain, melalui latihan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini, katong samua bisa kalesang diri agar terjadi perubahan pola pikir dan karakter yang baru, yang lebih positif,’’kata Sahuburua. Hadir dalam buka puasa bersama ini, Kapolda Maluku Irjen Pol. Andap Budhi Revianto, pejabat Kodam 16 Pattimura, unsur Forkopimda Maluku serta ratusan aparat TNI/Polri dan ASN. (ADI)