TERASMALUKU.COM,-AMBON- Ini namanya senjata makan tuan. Haris Mopangga, pemilik lokasi pengolahan emas ilegal dengan sistem rendaman menggunakan sianida keracunan bahan kimia miliknya sendiri di lubang janda areal Gunung Botak Kecamatan Wailata Kabupaten Buru, Minggu (3/6/2018) siang. Korban terkapar tak sadarkan diri di lokasi rendamannya itu, kemudian dievakuasi penambang lainnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lala.
Informasi yang diperoleh Terasmaluku.com dari Ketua LSM Parlemen Jalanan Kabupaten Buru, Rusman Soamole menyebutkan,Haris waga Negeri Kayeli itu terkenah air tercampur bahan kimia saat melakukan pengolahan emas secara ilegal di lokasi rendaman miliknya itu. Korban saat itu memperbaiki mesin alkon penyedot air yang sedang gangguan, tiba-tiba mesin alkon tersebut menyala dan berfungsi normal sehingga menyemburkan air hingga mengenai wajah kotban.
“Kemudian korban membasuh wajah, setelah korban membasuh wajah dengan air bersih tiba-tiba korban pingsan dan mengalami kejang-kejang serta wajah korban membiru akibat terkena air rendaman (bahan kimia, sianida) tersebut,” katanya. Melihat kejadian tersebut, para penambang langsung mengevakuasi korban ke Desa Kayeli, kemudian dibawa ke RSUD Lala di Kecamatan Namlea Kabupaten Buru untuk penanganan medis.
Korban tiba di RSUD Lala sekitar Pkl 17.00 WIT dan langsung dirawat di ruang UGD. Menurut keterangan perawat yang menagani korban keluhan-keluhan korban merupakan indikasi keracunan akibat racun obat rendaman, bahan kimia siandia. Namun korban sudah sadarkan diri setelah mendapat penanganan medis.
Soamole menyebutkan, saat ini ada ratusan rendaman di lokasi tambang emas Gunung Botak yang menggolah emas secara ilegal menggunakan bahan kimia sianida dan merkuri. Penggunakan bahan kimia tersebut selain berbahaya bagi penambang juga berdampak pada kerusakan lingkungan. (ADI)