Seekor Sapi Mati, Diduga Minum Limbah Bahan  Kimia Pengolahan Emas  PT. SSS di Kawasan Gunung Botak

oleh
oleh
Babinsa tengah melihat seekor sapi kembali ditemukan mati di Jalur H Dusun Wamsait Desa Dava Kecamatan Waelata Kabupaten Buru, Kamis (7/6/2018). Lokasi temuan sapi mati tersebut berada di dekat kolam rendaman pengolahan emas PT. Sinergi Sahabat Setia (SSS). FOTO : ISTIMEWA

ERASMALUKU.COM,-AMBON- Seekor sapi kembali ditemukan mati tak wajar di Jalur H Dusun Wamsait Desa Dava Kecamatan Waelata Kabupaten  Buru, Kamis (7/6/2018) oleh pemiliknya, Rumang. Lokasi temuan sapi mati tersebut berada di dekat kolam rendaman pengolahan emas menggunakan merkuri dan sianida milik PT. Sinergi Sahabat Setia (SSS). Lokasi ini berada tak jauh dari tambang emas Gunung Botak Kabupaten Buru.

Komandan Kodim (Dandim) 1506/Namlea Letkol Inf. Syarifuddin menyebutkan, sapi mati tersebut ditemukan oleh pemilinya Rumang. Saat itu, Rumang tengah mencari ternak sapinya, tiba-tiba kaget melihat ternak sapi  terkapar di dekat bak  pengolahan mas  metode rendaman milik PT SSS.

Rumang berusaha koordinasi dengan  karyawan perusahan tersebut namun belum ada tanggapan yang serius. Kamis sekitar puku 17.00 WIT, pemilik ternak sapi melaporkan peristiwa itu kepada Babinsa Desa Dava untuk membantu menyelesaikan masalah yang menimpah warga desa itu.

Setelah itu, pemilik ternak sapi bersama Babinsa mengecek laporan tersebut. “Setelah dicek, ternyata benar apa yang dilaporkan dari masyarakat kalau ada ternak sapi yang mati tidak jauh dari tempat pengolahan metode rendaman dengan jarak sekitar dua meter milik sebuah perusahan,” kata Dandim.

Diduga ternak sapi milik Rumang itu mati setelah  minum limbah di tempat pengolahan mas metode rendaman milik perusahan PT SSS. Pengolahan emas metode ini menggunakan bahan kimia, sianida dan merkuri. Atas kejadian ini, Ketua LSM Parlemen Jalanan Kabupaten Buru, Rusman Soamole minta Pemerintah Provinsi Maluku   khususnya Dinas  ESDM Maluku  agar benar benar menindak lanjuti peristiwa ini.

“Kasus seperti ini bukan kali pertama, sebelumnya pada 9 Maret 2018 juga ditemukan tiga ekor sapi mati mendadak di lokasi pengolahan emas  ilegal menggunakan bahan kimia, pengusutan kasusnya terutama peredaran merkuri dan sianidanya hingga kini tidak jelas. Kalau ini terus terjadi, kita masyarakat yang akan tanggung akibatnya nanti,” kata Soamole. Hingga berita ini disusun, pihak PT. PSS belum bisa dihubungi terkait ditemukan satu ekor sapi mati itu.  (ADI)

BACA JUGA :  Tampar Siswa Hingga Pingsan, Kepsek SMK 2 Bursel Dipolisikan, Keluarga Korban Harap Disdikbud Maluku Beri Sanksi Tegas

No More Posts Available.

No more pages to load.