TERASMALUKU.COM,-AMBON-Hampir 70 persen wilayah Kepulauan Maluku merupakan lautan. Tak dipungkiri lagi laut indah, hingga pasir putih merupakan anugerah yang kian hari jadi magnet bagi wisatawan. Panatai Ora di Seram Utara, Pulau Osi di Seram Bagian Timur, Air Ninivala di Seram Bagian Timur, atau Pulau Bair merupakan tempat wisata dengan kejernihan air dan gradasi warna super indah. Bahkan tak sedikit destinasi-destinasi itu disebut kaca alami lantaran kejernihan air yang luar biasa.

Namun tempat-tempat indah tak hanya sebatas itu. Hampir di setiap daerah di Maluku memiliki karakter pantai indah nan asri. Bila hanya punya waktu sedikit berada di Kota Ambon, kalian masih tetap bisa menyicipi pantainya. Salah satunya di Pantai Sopapei Desa Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah, arah timur Pulau Ambon.
Lokasi tak jauh dari pusat kota. Yang pasti kalian tak perlu menempuh perjalanan berjam-jam untuk sampai ke sana. Cukup menggunakan angkutan umum selama 45 menit dari Terminal Mardika Kota Ambon. Jaraknya sekitar 3 menit berkendara dengan ojek dari Pantai Natsepa yang jadi Ikon di Ambon.
Yang membikin pantai ini istimewa yakni waktu tanusang atau air surut yang jauh. Jaraknya bisa sampai 100 meter dari bibir pantai.Pasir putih empuk dan landai serta air yang bersih bakal jadi lokasi pas buat menghabiskan waktu bersama keluarga dan bermain anak. Seperti saat Terasmaluku.com menyambangi lokasi itu, Rabu (20/6/2018) siang, saat air sedang surut.
Sejumlah anak turun ke pantai dan bermain dengan pasir. Bahkan di batas air surut pun pengunjung masih bisa berenang dengan ketinggian air hanya setengah betis orang dewasa. Tak heran pantai ini sangat ramah untuk anak-anak, atau yang tidak mahir berenang. Tak perlu takut tenggelam sebab tinggi air tak seberapa.
Pengunjung di pantai ini tidak seramai Natsepa. Hanya ada satu dua penjual rujak dan sebuah kedai kecil yang terasa homie. Saat akhir pekan Pantai Sopape cukup ramai. Namun saat hari kerja, pantainya benar benar teduh dan hening. Cocok bagi mereka yang ingin suasana tenang atau melepas penat. Bahkan pantai ini menjadi jujugan bagi para penulis, penyair atau seniman menelurkan karya karya mereka.
Eko Saputra Poceratu penyair muda Maluku yang banyak menghabiskan waktu di pantai ini untuk menulis. “Katong yang menulis, membutuhkan ketenangan yang lebih,” sebut pria yang jadi perwakilan Ambon pada Makassar International Writers Festival 2018. Menurutnya angin laut yang sejuk jadi terapi yang baik untuk pikiran dan badan. Menulis dalam keadaan nyaman, akan membuat pikiran tentram.
Warga yang tinggal di area pantai juga punya kebiasaan menarik. Mereka bangun tiap pukul 05.00 untuk membersihkan pantai. Tak heran pantai di sana bersih bebas sampah yang mengganggu mata. Jadi, rencanakanlah berlibur atau menghabiskan waktu di pantai Sopapei. Jauh dari kebisingan serta terasa damai dengan nyanyian deburan ombak dan semilir angin sibu sibu. (BIR)