TERASMALUKU.COM,-AMBON-Sehari sebelum masa tenang jelang pemilihan kepala daerah Provinsi Maluku, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku menerjunkan para tim pengawas ke berbagai daerah mulai hari ini, Sabtu (23/6/2018). Pengirimnan tim pengawas dimaksud untuk memastikan tak ada lagi kampanye atau kegiatan sejenis selama masa tenang 24-26 Juni mendatang.
Kepada Terasmaluku.com, Koordinator devisi pencegahan dan hubungan antar lembaga Bawaslu Maluku Paulus Titaley memastikan timnya bakal memaksimalkan pengawalan dan pengawasan pemilu kali ini. “Berdasar surat edaran dari Bawaslu RI kami harus siapkan semua untuk pengawasan. Tim dibagi ke tiap kabupaten yang ada,” ujarnya usai rapat koordinasi pada Kamis (21/6/2018).
Tim yang diutus akan berpatroli ke 11 kabupaten dan kota, 118 kecamatan, 1.231 desa dan sebanyak 3.355 TPS. Nantinya area kerja para tim dibagi jadi tiga wilayah besar. Masing-masing disupervisi oleh koordinator untuk memastikan kelancaran pengawasan.
Poli merinci, di wilayah 1 meliputi Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat. Wilayah dua meliputi Maluku Tengah, Buru dan Buru Selatan. Wilayah tiga, Aru, Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, Namlea dan Tual. Koordinator wilayah 1 yakni Abdulah Elly, Astuty Usma dan Paulus Titaley di wilayah 3. “Saat patroli kami akan pastikan semua logistik terdistribusi dengan aman,” lanjut Poli.
Kotak suara, kertas suara, termasuk kertas C6 yang akan dipakai calon pemilih saat hari penyoblosan nanti. Pihaknya juga akan ketat memantau tidak ada kampanye dalam bentuk apapun selama masa tenang. Termasuk menjamin keamanan dan kebebasan dalam memilih. Tak terkecuali pantauan terjadap pihal pihak yang dilibatkan saat hari penyoblasan nanti. Masuarakat maupun para paslon untuk aktif melapor bila mendapat tekanan atau intimidasi yang bisa berpengaruh pada penyoblosan. Bila ditemukan ada tindakan terkait segera melapor ke bawaslu atau tim yang ada beserta bukti.
Sejalan dengan itu anggota DPRD Maluku, Melkias Frans meminta agar para pendukung masing-masing Paslon untuk menaati aturan selama masa tenang tiga hari kedepan. “Masyarakat dan tim pendukung kita betul-betul taat pada aturan. Ndak usah kampanye atau sosialisasi Paslon,” sebutnya saat ditemui di Gedung KPU Provinsi Maluku.
Menurutnya aksi aksi tersebut dapat berpotensi menggangu keamanan serta memengaruhi pilihan masyarakat. Dirinya juga meminta agar masyarakat pun turut menjaga kestablian kondisi menjelang dan saat kampanye nanti. Salah satunya dengan mendukung kerja pihak kepolisian dalam menjaga keamanan.
Baginya kondisi yang sudah kondusif saat ini harus dipertahankan hingga nanti. Apalagi pesta pemilihan pada 27 Juni tak hanya untuk memilih kepala daerah, tapi juga Walikota dan Wakil Walikota Tual serta Bupati dan Wakil bupati Maluku Tenggar. “Kami juga berterimakasih pada pihak kepolisian yang menjaga keamanan sampai hari ini. Semua aman dan stabil,” ungkapnya. (BIR)