TERASMALUKU.COM,-AMBON-Christina Martha Tijahahu atau Ina Ata, pahlawan nasional asal Negeri Abubu Kecamatan Nusa Laut Maluku. Sosok perempuan pemberani yang sempat maju paling depan melawan Belanda itu diabadikan kisah dan semangatnya pada sebuah monumen setinggi tujuh meter.
Patung yang terletak di puncak Karang Panjang itu jadi salah satu ikon dan spot wajib dikunjungi jika datang di Ambon. Kisah Christina sang pemberani yang memukul mundur Belanda itu jadi cerita penting bagi warga Maluku. Bahkan tepat pada perayaan 200 tahun kematiannya pada 8 Januari 2018, Gubernur Maluku Said Assagaf meresmikan sebuah patung di kampung halamannya Abubu.
Sejatinya sudah ada patung Ina Ata di Abubu. Ukurannya jauh lebih kecil dan sederhana dibanding yang baru diresmikan dan sempat diliput oleh Terasmaluku.com. Patung Ina Ata yang lama lantas diboyong ke Museum Siwalima Ambon yang ada di Air Salobar Kecamatan Nusaniwe untuk kemudian dipajang bersama patung pahlawan nasional Thomas Matulessy yang lama.
Sayangnya usai dikirim ke museum patung Christina hanya ditempatkan di areal berumput di belakang gedung pameran sementara. Patung warna hijau pudar setinggi sekitar dua meter itu masih terbungkus sebagian dengan kayu dan perekat coklat di bagian kaki. Pengunjung museum yang melintas bahkan banyak yang tak menyadari jika itu merupakan patung yang kondisinya masih baik.
“Ini patung Christina, sudah tidak terpakai,” celetuk Lenny Rahakbauw seorang pengunjung, Kamis (5/7/2018). Lenny, pengunjung asal Sorong Papua itu mengaku tak tahu jika patung itu merupakan patung lama yang didatangkan dari Abubu. Menurut beberapa petugas museum, patung Christina baru datang beberapa bulan lalu.
Sementara pihak museum masih kesulitan menempatkan sejumlah barang lantaran belum tersedia tempat pameran yang layak. “Sementara di situ duku. Nanti mau ditempatkan dekat Pattimura tapi belum tahu,” seru seorang petugas Museum. Perbaikan di sejumlah ruang pamer menyulitkan petugas menata barang pajangan dengan teratur.(BIR)