Menkes Letakan Batu Pertama Pembangunan RSUP Maluku

oleh
oleh
Menkes RI Nila Moeloek bersama Gubernur Maluku Said Assagaff saat peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana (RSUP) Teknis Vertikal Provinsi Maluku di Desa Wailela Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon Rabu (25/7/2018). FOTO : ALFIN (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek meletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana (RSUP) Teknis Vertikal Provinsi Maluku di Desa Wailela Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon Rabu (25/7/2018).

Menkes Nila Moeloek dalam sambutannya mengatakan pembangunan RSUP Maluku akan membantu masyarakat Maluku di bidang kesehatan agar hidup yang lebih sehat. “Pembangunan RSUP Vertikal Teknis khusunya di Wilayah KTI khususnya Maluku, merupakan wujud tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan,” katanya.

Menkes Nila Moeloek mengatakan pembangunan RSUP itu  dalam rangka meningkatkan akses pelayanan kesehatan, rujukan tersier yang bermutu, terjangkau dalam melayani masyarakat Provinsi Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.

“Kami ingin mendorong ke arah timur, karena bentuk geografis di Maluku memang sangat sulit. Akhirnya kita mengambil keputusan mungkin akses di Indonesia Timur ini masih kurang, jadi pemerintah lebih berpatokan ke bagian barat. Dengan demikian Ambon dan Kupang kita akan bangun untuk Rumah Sakit Vertikal,” ungkapnya. Menurutnya, RSUP luasnya lebih dari 8 hektar, 30.000 meter dan dibangun delapan lantai. 70 persen diselesaikan akhir 2018, dan awal 2019 dibangun tahap kedua hingga tuntas.

Sementara itu Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan, RSUP Maluku tentu saja memiliki peran yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat terutama provinsi di kawasan Timur Indonesia ini. “Apalagi masyarakat yang berada di daerah yang terkecil. Seperti Maluku tentu saja, selain memiliki sarana pra sarana rumah sakit yang sangat minim. Juga akses terhadap pelayanan kesehatan masih sangat rumit dan mahal,” kata Assagaff.

Gubernur Assagaff mengatakan, bisa dibayangkan Maluku  dengan jumlah 1.342 pulau. Maka lanjutnya rentang kendali dengan masalah konektivitas dan aksesibitas terhadap pelayanan kesehatan menjadi masalah penting bagi masyarakatnya.”Maka tidak mengherankan aktifitas masyarakat kita yang apabila menderia suatu penyakit apalai penyakit kronis. Harus berpasrah diri menerima nasib, Karena tidak mampu mengakses dan juga membayar ongkos transportasi dan akomodasi yang sangat mahal. Sebab rata-rata jika menderita penyakit kronis, harus kita rujuk ke Rumah Sakit di  Makassar atau  Pulau Jawa,” jelas Assagaff.

BACA JUGA :  BNN Maluku Gagalkan Penyelundupan 600 Gram Sabu-sabu Yang Dipasok dari Sumatera Utara

Assagaff mengatakan, untuk mengatasi masalah rentan kendali di daerah ini,  maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku telah meluruskan kebijakan pembangunan dalam RPJMW menjadi 12 gugus pulau dan tiga kawasan laut. Kemudian, lanjut dia, secara spesifik di bidang kesehatan dibagi lagi menjadi 52 gugus pelayanan. Tentu saja target Pemprov Maluku kedepan pada setiap gugus pelayanan itu tersedia Rumah Sakit secara berjenjang.

“Maka dengan hadirnya RSUP Vertikal di Maluku, sebagai Rumah Sakit berbasis Maritim ini akan dapat menjawab salah satu hal mendasar dalam pelayanan kesehatan di daerah ini. Tadi juga sudah ditujui oleh Ibu Menteri dan Sekjen bahwa setelah selesai Rumah Sakit ini, akan ada helikopternya,” kata Assagaff. Gubernur mengatakan dengan demikian RSUP Vertikal ini akan disiapkan menjadi rujukan Kelas A. Namun demikian pada tahap awal 2019 akan disiapkan beroperasi sebagai Rumah Sakit Kelas B. (IAN)

No More Posts Available.

No more pages to load.