Istana Respon Cepat Bencana Kelaparan Suku Mausu Ane di Maluku Tengah 

oleh
oleh
Seorang petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga Suku Mausu Ane, terdampak kelaparan di wilayah Kecamatan Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah. FOTO : DOK. KSP

TERASMALUKU.COM,-JAKARTA- Pemerintah melakukan upaya cepat untuk menangani kasus kelaparan dan gizi buruk yang menimpa warga Suku Mausu Ane lokasi Kampung Siahari Desa Morokay Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

BACA JUGA : Bencana Kelaparan Landa Warga Pedalaman Seram Utara, Tiga Meninggal 

Berdasarkan rilis dari Kantor Staf Presiden (KSP) yang diterima Terasmaluku.com, Kamis (26/7/2018) petang menyebutkan, setelah mendapatkan laporan adanya kelaparan yang melanda komunitas terasing Suku Mausu Ane di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah   Provinsi Maluku, pada Selasa 24 Juli 2018, Dinas Kesehatan Maluku Tengah langsung menurunkan tim dari Pusat Kesehatan Pasahari B dan Puskesmas Morokay.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kantor Staf Presiden dari Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dr. Achmad Yurianto dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Dr. Meykal Pontoh, lokasi Kampung Siahari hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki selama kurang lebih 15-20 jam perjalanan dari desa terdekat.

Tim yang diturunkan terdiri atas 5 petugas kesehatan dan 10 prajurit TNI. Mereka membawa beras dan makanan dan minuman tambahan, melewati jalan setapak dan menyeberangi sungai. “Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Rabu, 25 Juli 2018, di Jakarta menjelaskan, KSP sudah berkoordinasi dengan kementerian teknis, para petugas di lapangan untuk mengatasi kejadian gizi buruk ini, termasuk menurunkan tim. Sebagaimana kasus yang sebelumnya terjadi di Asmat, Papua, Pemerintah memberikan perhatian serius pada kejadian gizi buruk di Maluku Tengah,” kata Theresia Sembiring, salah satu pejabat KSP dalam rilis tersebut.

Menurut rilis tersebut, Suku Mausu Ane adalah kelompok masyarakat terasing yang pola hidupnya berpindah-pindah untuk mendapatkan makanan. Di lokasi, petugas kesehatan dan prajurit TNI menemukan korban meninggal dunia sebanyak 2 orang, 1 orang lansia, dan 1 anak difabel yang ditinggal oleh kelompoknya yang sudah berpindah lokasi dari tempat ditemukannya para korban tersebut.

BACA JUGA :  Dua Penambang Ilegal Tewas Tertimbun di Gunung Botak, Dua Lainnya Terluka

Sehari kemudian, Rabu 25 Juli 2018, para petugas lapangan mengirimkan bantuan logistik makanan dan minuman kepada kelompok masyarakat ini. Para petugas didampingi oleh Kasdim 1502/Masohi Mayor Inf. Adi Eka Jaya, Danramil 1502-05 Wahai Kapten Cba. La Ode Maaruf, beberapa pendeta pemimpin jemaat, Kepala Dusun Siahari, Babinsa Koramil 1502-05 Wahai, serta beberapa ibu Persit Kartika Candra Kirana Kodim 1502 Maluku Tengah dan Koramil 1502-05 Wahai.

BACA JUGA : Pangdam Pattimura Kunjungi Korban Kelaparan Suku Mausu Ane, Danrem Sampaikan Rencana Aksi

Para petugas lapangan kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan terhadap anggota masyarakat Suku Mausu Ane yang sakit. Mereka sebagian menderita muntaber karena meminum air sungai yang belum dimasak, dan oleh petugas kesehatan sudah diberikan pengobatan.

Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto bersama jajarannya juga mendatangi warga Suku Mausu Ane dan menyerahkan bantuan. Pengiriman bantuan juga dilakukan jajaran Polda Maluku. Bahkan Polda mengirimkan satu ton beras dan berbagai bahan kebutuhan pokok mendasar bagi warga terdampak kelampar. Bantuan diantara langsung Kapolres Maluku Tengah dan jajarannya. Hingga kini penanganan bagi warga Suku Mausu Ane terus dilakukan jajaran TNI/Polri dan pemerintah daerah setempat. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.