TERASMALUKU.COM,-AMBON-Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura Mayor Jenderal TNI Suko Pranoto didampingi Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian K. Tehuteru mengunjungi warga Suku Mausu Ane di pedalaman pegunungan Morkelle Kecamatan Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Kamis (25/7/2018). Lokasi yang didatangi Pangdam, Danrem dan sejumlah Asisten Kasdam berada di tenda pengungsian di petuanan Maneo Rendah.
Pangdam dan rombongan menggukan heli mendarat di wilayah kecamatan itu, kemudian melanjutkan perjalanan ke warga Suku Mausu Ane. Begitu ia langsung memberikan bantuan logistig, bahan makanan kepada warga terdampak kelaparan. Pangdam juga menerima saran dan masukan dari warga setempat, sebagai wujud kehadiran negara dalam musibah ini.
BACA JUGA : Bencana Kelaparan Landa Warga Pedalaman Seram Utara, Tiga Meninggal
Pada kesempatan itu, Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Christian K. Tehuteru menjabarkan kegiatan yang harus dilakukan secara cepat dan terpadu dengan melibatkan berbagai instansi terkait Pemda. Menurut Danrem, Dinas Kesehatan bertugas pantau kesehatan dan berikan medis terhadap masyarakat suku Mausu Ane, Dinas Pendidikan untuk mulai mendidik anak-anak sebatas membaca, menulis dan berhitung, Dinas Pertanian memberikan pendampingan cara bercocok tanam yang baik dan benar.
Sementara Dinas Kehutanan, untuk cek lokasi yang memungkinkan digunakan untuk lokasi pemukiman suku tersebut dan Dinas PUPR mendampi dan bantu suku tersebut membuat tempat berteduh yang sesuai dengan kebiasaan mereka. “Dan TNI/Polri diperlukan untuk memberi dorongan dan tenaga dalam mendukung kegiatan Pemda tersebut,” kata Danrem.
Selain itu menurut Danrem didirikan Posko dan pendataan masyarakat suku Mausu Ane yang sudah turun serta mendata logistik yang sudah masuk, dari instansi mana dan apa jenis bantuannya. Pendataan masyarakat yang ingin kembali ke hutan untuk mengambil keluarganya dan diberi bekal selama perjalanan serta pembuatan tenda-tenda istirahat. Pembuatan MCK darurat dan dapur lapangan melibatkan Raja, Camat, pegawai Dinas Kehutanan serta para kepala keluarga tinjau lokasi untuk pemukiman yang direncanakan.
Menurut Danrem, bila rencana aksi tersebut disetujui warga Suku Mausu Ane, maka akan dilanjutkan dengan pembuatan tempat tinggal sesuai kehendak masyarakat. Anak-anak diisi dengan kegiatan seperti belajar membaca, tulis dan berhitung serta cara hidup bersih. Dan untuk ibu-ibu diberi pengetahuan tentang cara bercocok tanam di lahan sekitar rumah atau halaman rumah sehingga bermanfaat serta pembuatan pagar agar tidak diserang babi.
“Untuk itu perlu dibuat semacam Satgas yang terdiri dari beberapa unsur pendampingan melekat dalam kurun waktu yang ditentukan dan bergantian, sehingga pendampingan tidak terputus dan bisa memberi rasa nyaman dan mereka tidak perlu hidup secara nomaden lagi, serta mudah terpantau dan terbina, “pungkas Danrem 151/Binaiya.(ADV)