TERASMALUKU.COM,-PIRU-Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Huamual (IKBH) Asis Sillouw menolak Desa Lokki ditetapkan sebagai Negeri Adat. Penolakan ini bukan tanpa alasan. Menurut Asis dilihat dari sejarah masa lalu awal asal muasal Lokki sebelumnya sebagai pekerja di Kebun Rakyat di jaman Belanda.
Hal ini disampaikan Asis kepada Terasmaluku.com di Kota Piru, Senin (30/7/2018). Ia menjelaskan perjalanan Lokki sampai kemudian bisa dinamakan Lokki. Menurut Asis sebelumnya salah satu keluarga Mailuhu, Negeri Luhu tempatkan Lokki di Los atau kampung petuanan Luhu. Namun lanjut Asis dalam perjalanan di Los itu masyarakat Lokki setiap menunggu pasti ada yang meninggal terbunuh dan mayatnya ditenggelamkan ke laut. Sehingga sampai kini Pantai Los dinamakan Haite Tamamola nyawa.
“Sehingga saat itu mereka meminta kepada Raja Negeri Luhu untuk dipindahkan ke suatu tempat yang namanya Waelisaa. Lokki sendiri nama sebenarnya adalah Loi’i yang artinya dipindahkan. Atas dasar itu sehingga sebagai anak Negeri Luhu, kami merasa sangat tidak punya dasar untuk Lokki kemudian ditetapkan sebagai Negeri Adat,” kata Asis Sillouw.
Asis minta kepada anggota DPRD SBB asal Negeri Luhu agar jangan diam saja terkait penetapan Lokki sebagai Negeri Adat. Begitu pula dengan Pejabat Negeri Luhu Usman Payapo tidak harus diam dan membiarkan hak Negeri Luhu dirampas.
“Dilihat dari perjalanan sejarah Lokki tidak bisa dijadikan negeri adat. Sebagai negeri adat Lokki tidak punya bahasa daerah, tidak punya wilayah adat jangan sampai kemudian penetapan Lokki sebagai negeri adat menghilangkan separuh wilayah adat Negeri Luhu yang dalam sejarah berbatasan dengan Negeri Eti.” ungkap Asis Sillouw. (FAD)