TERASMALUKU.COM,-AMBON-Tambang emas Gunung Botak Kabupaten Buru, Maluku kembali menelan korban jiwa. Dua orang penambang emas ilegal tewas dan dua lainnya terluka setelah terjadi longsoran di pagar seng kawasan Gunung Botak, Kamis (2/8/2018) pukul 22.00 WIT.
Longsor terjadi badan gunung atau paritan tambang milik penambang ilegal Lis Towely atau Mama Seram sehingga menimpah empat penambang ilegal. Dua korban tewas adalah Ner, 30 Tahun penambang asal Jawa Barat, dan Luther Lehalima, 43 Tahun asal Skilale. Sementara dua penambang asal Jawa Barat yakni Bani, 41 tahun, dan Aji, 42 Tahun terluka akibat longsoran itu.
Kapolres Pulau Buru AKBP Adiyta B Satrio kepada Terasmaluku.com, Jumat (3/8/2018) menjelaskan kronologis longsor di lokasi tambang tersebut. Menurut Kapolres peristiwa ini terjadi ketika pekerja dompeng di paritan tengah mematikan mesin guna mencuci karpet pada pukul 21.45 Wit. Dompeng merupakan salah satu metedo pengolahan emas dengan menggunakan mesin alkom.
Saat mesin mati itulah, seperti biasa penambang atau biasa disebut kodok – kodok masuk di lokasi paritan untuk melakukan aktivitas penambangan secara ilegal. “Tak lama berselang sekitar pukul 22.00 Wit secara tiba-tiba terjadi longsor pada badan gunung atau puritan sehingga mengakibatkan empat orang penambang tertimbun lonsoran. Dua diantaranya meninggal dunia, dan dua lainnya terluka,” kata Kapolres.
Setelah itu, Jumat (3/8/2018) dinihari sekitar pukul 01.30 WIT kedua korban meninggal dievakuasi melalui jalur Lokpon menuju ke Desa Debowae guna disemayamkan. Jenazah Ner rencanakannya akan disemayamkan di unit 18 Desa Debowae, sementara Luther langsung dibawa pulang ke kampung halamannya.(ADI)