TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kapolda Maluku Inspektur Jenderal Polisi Andap Budhi Revianto, membuka Pendidikan Pembentukan Siswa Bintara Polri Perbatasan tahun 2018 Polda Maluku di Sekolah Polisi Negara (SPN) Passo Ambon, Selasa (7/8/2018). Siswa yang akan didik sebanyak 188 siswa yang merupakan hasil seleksi Panitia Daerah (Panda) Polda Maluku sejak Maret 2018. Mereka akan didik selaman tujuh bulan kedepan.

Upacara pembukaan pendidikan Bintara Polri di SPN Passo ini diikuti juga Wakapolda Maluku Brigjen Pol. Akhmad Wiyagus, dan para Pejabat Utama (PJU) Polda Maluku, orang tua wali siswa serta tamu undangan lainnya. Saat pembukaan ini, Kapolda dan Wakapolda serta PJU memandikan para calon siswa dan juga instruktur sebagai tanda dibukanya pendidikan siswa Bintara Polri.
Dalam sambutannya, Kapolda meminta kepada para siswa Bintara Polri yang dididik untuk dapat mengikuti pendidikan pembentukan dengan baik. Kapolda menegaskan hal yang paling utama dan harus diperhatikan para siswa adalah taat asas. Apa yang merupakan kewajiban, dan apa yang menjadi larangan, agar dilaksanakan sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku.
“Insya Allah jika rekan-rekan (para siswa) siap dan sanggup dengan baik seraya berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Pasti anda akan ketemu lagi, dilantik secara bersama-sama di lapangan ini. Tetap semangat dalam mengikuti pendidikan, ikuti aturan main yang ada,” pesan Kapolda.
Kepada para instruktur di SPN, Kapolda berpesan agar para siswa dididik, dilatih dan dibina secara baik. “Saya harapkan tidak ada penyimpangan. Selaku Kapolda saya tidak akan mentolelir segala bentuk penyimpangan, berikan contoh yang baik. Lead by the exampel. Sampaikan segala sesuatu sesuai dengan aturan. Mereka masih putih bersih. Jangan diajarkan, jangan diberikan satu pengetahuan yang salah karena itu akan terekam selamanya di kerangka berfikir mereka. Selamat melaksanakan pendidikan pembentukan. Semoga Allah SWT melindungi kita semua,” ungkap Kapolda.
Sebelum mengakhiri upacara, Kapolda mengajak seluruh peserta upacara untuk berdiri, Kapolda kemudian mengajak secara bersama sama memanjatkan doa kepada para korban gempa Bumi yang terjadi di NTB. Usai acara pembukaan, Kapolda mempersilahkan para orang tua siswa untuk menemui putranya. Sontak, ratusan orang tua yang semula duduk di tenda sebelah kanan, tumpa ruah menuju lapangan upacara.
Para orang tua mencari putranya diantara 188 siswa yang berdiri sigap tanpa senyuman. Tampak, mata para siswa diam-diam melirik mencari ayah, ibu maupun sanak saudaranya diantara ratusan orang tua yang memadati lapangan upacara pembukaan. Sikap tegas para siswa ini, tiba-tiba berubah menjadi haru saat berjumpa orang tuanya. Isak tangis pecah dalam pelukan kasih sayang antara seorang anak dan orang tuanya. (ADI)