Wisata Maluku Kian Berdenyut, Ketua DPRD Salah Artikan Surat Kementerian Pariwisata

oleh
oleh
Dinas pariwisata provinsi Maluku pastikan sektor pariwisata di Maluku alami kemajuan

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Industri pariwisata salah satu sektor yang menjanjikan. Namun ancaman bencana dapat menjadi pukulan besar dalam pengembangan dunia kepariwisataan. Untuk itu kementrian pariwisata dalam surat edaranya meminta adanya pembentukan Tim Manajemen Krisis kepariwisataan di daerah. Dengan begitu alur komunikasi keselamatan keamanan dan kelancaran industri pariwisata berjalan efisien dan efektif.

Sayangnya pemberitahuan tertulis itu dimaknai berbeda oleh Ketua DPRD Provinsi Maluku, Edwin Adrian Huwae. Dalam pemberitaan media lokal sebelumnya Edwin mengartikan surat dari kementrian itu sebagai penegasan bahwa Maluku sebagai daerah krisis pariwisata.

Menanggapi hal itu pihak Dinas Pariwisata Provinsi Maluku pun angkat bicara. Kondisi pariwisata di Maluku malah sedang naik daun. “DPRD keliru artikan surat itu. Tujuan surat itu untuk membentuk tim manajemen krisis kepariwisataan,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Nenia S. Rahantoknam saat ditemui di ruangannya, Rabu (29/8/2018) siang.

Dia menjelaskan surat yang ditunjukkan kepada pemerintah provinsi itu malah sebagai dukungan untuk menguatkan sektor pariwisata di Maluku. Tim menejemen krisis parawisata ini bertujuan mengurangi risiko dan mengecilkan krisis yang berdampak terhadap ekosistem keparawisataan akibat bencana alam maupun sosial.

Malahan dalam surat itu disebut Maluku termasuk dalam 10 daerah destinasi prioritas di Indonesia dan memiliki daerah rawan bencana gempa. Itu sebabnya kementrian pariwisata menilai perlu adanya pembentukan tim agar masalah mudah dicari jalan keluar tanpa bersampak besar terhadap denyut wisata. “Tapi kami terus berupaya meningkatkan pariwisata di sini. Mislnya dengan mendukung berbagai festival budaya di Maluku yang bisa menarik wisatawan lokal dan mancanegara,” imbuhnya.

Glenn Huibert Wattimury, selaku pegiat dan pengusaha di bidang pariwisata di Maluku pun menilai tanggapan ketua DPRD Provinsi Maluku itu tidak tepat. Baginya Maluku sudah menunjukkan banyak kemajuan di bidang pariwsata. Memang soal angka kunjungan di atas kertas Maluku masih terpaut jauh dan belum menunjukkan lompatan kunjungan yang besar. “Tapi perkembangan pariwisata di Maluku cukup ada perubahan. Dari animo dan ketertarikan wisatawan cukup banyak yang melirik Maluku,” sebut pemilik trip organizer Moluccan Trip itu.

Berdasar data yang dihimpunnya dari PT Angkasa Pura II Ambon juga tidak terjadi lonjakan kunjungan wisata. Namun yang menarik justru adanya kunjungan dari daerah asal wisatawan yang tergolong baru.
Seperti wisatawan dari Batam Kepulauan Riau. Menurut dia daerah asal wisatawan paling banyak umumnya dari Jakarta, Bandung atau Surabaya.

Kali ini daerah asal wisatawan baru mulai kentara. Seperti dari Sumatera, Kalimantan juga Kepulauan Riau. Hal itu membuktikan Maluku mulai diperhitugkan dalam daftar daerah wisata di Indonesia. Ini merupakan kemajuan yang perlu didukung pemerintah demi pengembangan yang lebih baik. ( IKA )

No More Posts Available.

No more pages to load.