TERASMALUKU.COM,-AMBON-Taman di lereng bukti, aneka bunga beragam warna rumput hijau langit biru dan udara cerah sejuk. Pasti saat ini yang ada dalam benak anda adalah wisata ke taman bunga di kawasan Lembang Jawa Barat atau di Malang Jawa Timur. Tapi tunggu dulu jangan keburu berjalan jauh ke pulau Jawa. Anda tak perlu susah payah ke sana. Di Ambon, ada lho tempat seperti itu.
Kawasan Gunung Nona menjadi lokasi cantik bagi sebuah taman bunga kecil. Meski tak memiliki udara siang sesejuk Lembang dan Malang, lereng bukit atau jurang berkarang di kawasan itu nyatanya mampu menghipnotis anda. Begitu melangkah masuk ke dalam taman ini, seketika anda lupa jika berada di Ambon. Untuk sampai ke sana perlu sedikit usaha. Letaknya tidak di tepi jalan.

Elsye Sapulette, perempuan paruh baya ini menyulap tanah kosong berkarang jadi taman wisata asyik dan kekinian. “Dulu di sini kosong. Lalu beta liat dan bikin sesuatu biar jadi bagus dan menghasilkan,” sebut owner Elan Flowers itu saat ditemui di tamannya, Selasa (11/9/2018) siang. Di atas bidang miring cadas, perempuan 45 tahun itu memolesnya hingga cantik. Terdapat ratusan jenis bunga di taman berukuran 20×70 meter yang terletak tak jauh dari gereja Kezia Gunung Nona.
Di Taman terdapat ratusan jenis tanaman termasuk bunga hias. Seperti bunga lidah kucing putih dan kuning, lantana, biyana, gedihu, soka, teh, kacang-kacangan, sansifera hingga kamboja. Saat Terasmaluku.com mendatangi tamannya, tampak beberapa bunga kuning mekar. Latar rumupt hijau, langit biru cerah serta pemandangan Kota Ambon dari puncak lunasi lelah dan gerah di siang bolong.
Kontur tanah berbatu dan berbukit bukit kecil dijadikan area tanam yang unik. Pengunjung bakal berasa seperti ada di taman kecil pada sebuah dusun yang jauh. Pada kiri dan kanan hanya jurang berbatu dan ilalang yang meninggi. Sedangkan di hadapan mata kita tersaji panorama kota yang menakjubkan. “Dulunya berpikir mau tanam pohon tapi akhirnya beta pilih tanaman hias karena pasti disukai dan banyak yang cari,” lanjut alumus Ilmu Kehutanan Universitas Pattimura 1991 itu.
Berbekal ilmu yang dimiliki, tanah yang sempat jadi sengketa itu hamper ditanami dengan jenis pohon atau tanaman hutan. Segera dia mengubah rencana dengan tanaman hias. Selain agar enak dipandang, Elsye melihat ada peluang dagang. Tanama yang ada di situ sebagian ada yang diberi polybag. Orang kerap datang dan membelinya. Seperti untuk hiasan perkantoran, gereja atau rumah.
Bahkan kini dia dipercara memasok tanaman dan menata taman di RSUD Dr Haulussy Ambon. Sejak kali pertama buka pada 2016, Elsye perlahan mengatur area itu agar tak sekadar indah dipandang. Tapi juga apik difoto. Untuk itu beberapa sisi taman terdapat instalasi berbentuk hati dan gerbang. Batang pohon kelapa dan kayu bekas dijadkan meja kursi bakal selfie.
Bagi yang ingin menikmati keindahan bunga lengkap, datanglah sebelum siang. Jenis bunga lidah kucing putih dan merah sedang mekar merona. Cuaca pun tidak terlalu panas. Memang di situ tersedia sebuah gazebo kecil untuk berteduh. Namun buat anda yang memburu udara segar, pagi adalah waktu yang tepat. Sisa embun yang menempel di dedaunan, bunga bunga merekah serta sinar matahari pagi dijamin hasilkan foto terbaik untuk diunggah. Sediakan pula pula uang tunai sebesar Rp 5.000 untuk sekali masuk dan berfoto. (PRISKA BIRAHY)