Diskusi Tematik, GPM Dan Dialektika Kebangsaan

oleh
oleh
Prof Thomas Pentury

TERASMALUKU.COM,-JAKARTA-Dalam rangka mensyukuri Hari Ulang Tahun ke-83 Gereja Protestan Maluku (GPM), Badan Perwakilan GPM di Jakarta mengadakan diskusi tematik bertajuk “83 Tahun GPM dan Dialektika Kebangsaan”. Diskusi berlangsung di Gedung Bala Keselamatan Kramat Raya Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

Ketua Panitia yang juga Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Prof Thomas Pentury menyatakan acara ini merupakan tanda dan wujud tanggungjawab gereja-gereja khususnya GPM dalam merawat nilai-nilai kebangsaan. “Gereja terpanggil untuk membangun bangsa dan negara. Bersama seluruh elemen bangsa, gereja bersama agama-agama lainnya berperan penting dalam arus kebangsaan,” ungkap mantan Rektor Unpatti Ambon itu.

Pentury mengatakan melalui diskusi tematik ini dikedepankan pula posisi moderasi Kekristenan dalam kehidupan beragama maupun berbangsa. “Gereja dalam sejarah Indonesia turut memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme dan Kekristenan merupakan dua sisi dari satu mata uang,” ungkap Pentury.

Diskusi tematik akan menghadirkan narasumber masing-masing; Pdt Elifas Maspaitella, Sekum Sinode GPM, Pdt Izak Lattu, Ph,D, Dosen Fakultas Teologi UKSW Salatiga, dan Prof Dr John Pieris, anggota DPD RI utusan Maluku. Sebagai penanggap adalah Febry Tetelepta, MH, senior Advisor pada Kantor Staf Kepresidenan RI. Acara diskusi ini dipandu moderator Rudy Rahabeat, pendeta GPM.

Menurut Sekretaris Panitia, Pdt Hendrik Lokra, M.Si, sehabis diskusi tematik akan diteruskan dengan ibadah syukur HUT ke-83 GPM yang dihadiri warga Maluku se-Jabodetabek serta undangan lainnya.  Pdt Jacky Manuputty, Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Dialog dan Kerjasama Agama-Agama dan Peradaban, akan membawakan khotbah dalam bingkai tema perayaan “Gereja Bersyukur: Mencintai Kebenaran dan Damai”. Liturgi ibadah syukur diracik oleh Pdt Yusty Hattu, Ph.D dan Pdt Ferry Nasuhona, Dr (Cand.)

Diharapkan rangkaian syukuran HUT Gereja Protestan Maluku (GPM) ini makin menumbuhkan kecintaan kepada GPM sekaligus kepada bangsa Indonesia. “Kita terus membangun semangat kebangsaan di tengah berbagai tantangan zaman now,” ungkap Ernest Kuhuparuw, salah seorang anggota panitia. (RR)

No More Posts Available.

No more pages to load.