TERASMALUKU.COM,-AMBON-Menikmati pantai di Ambon memang tak ada habisnya. Natsepa salah satu pantai yang sudah jadi primadona lantaran rujaknya yang begitu terkenal. Nah kini bertambah satu lagi lokasi wisata pantai. Letaknya tak seberapa jauh dari Natsepa. Namanya Pantai Salamoeli. Pantai ini masih satu desa dengan Pantai Natsepa. Berlokasi di Suli Kecamatan Salahutu Maluku Tengah berdekatan dengan Desa Tial.
Pantai ini memang sudah lama ada. Hanya jarang pengunjung. Kalaupun ada pasti dari warga sekitar. Area dataran pantainya juga juga tak seluas Natsepa atau Sopapei, tetangganya. Namun kini pantai itu berubah wajahnya jadi makin tertata dan instagramable.
Begitu memasuki area pantai, tampak berbagai dekorasi kayu yang ramai. Ada plang kayu aneka warna bertuliskan selogan atau jargon jargon ala anak milenial. Ada pojok berfoto juga pojok baca dan beberapa lapak makanan khas Ambon. Tampilnya berbeda dengan yang dulu. Terasa hidup ramai dan atraktif.
Dinamakan Pantai Salamoeli sebab di situ tumbuh rimbun pohon Salamoeli. Dan itu jadi satu satunya lokasi tumbuh Salamoeli di Suli yang awet hingga kini. Pantai Salamoeli kini dijadikan destinasi Pasar Digital. GenPi atau Generasi Pesona Indonesia Maluku merupakan pelaksananya. Komunitas yang berada di bawah Kementerian Pariwisata itu yang mengubah dan mengelola bersama warga sekitar.
Marthen Reasoa, Juragan Pasar Destinasi Digital Pantai Salamoeli mengatakan tujuan membangun destinasi baru bukan untuk kebutuhan hiburan semata. Melainkan mengembangkan pariwisata dengan pengelolaan baik bersama warga dengan konsep yang kuat. “Destinasi baru ini bukan untuk wisata pantai saja tapi menghidupkan lagi lokasi lama yang mungkin belum populer,” katanya kepada Terasmaluku.com Minggu (14/10/2018) sore.
Konsep destinasi digital itu jelasnya merupakan inisiasi dari Menteri Pariwisata. Ada 10 daerah yang jadi target. Maluku salah satunya. Yakni dengan mengembangkan lagi lokasi wisata yang sudah ada sebelumnya agar lebih menarik. Seperti yang dikerjakan GenPi Maluku.
Mereka memanfaatkan barang bekas tak terpakai sebagai penguat dekorasi. Seperti kelder atau kayu bekas packing yang dicat ulang. Juga sepeda bekas yang digantung sebagai spot berfoto. Rangka ban motor, hammock, tenda hingga perahu semang atau bercadik ditata sedemikian untuk menarik perhatian. “Kita juga ajak warga sekitar untuk berjualan makanan yang khas. Rujak sudah pasti tapi juga ada sagu gula yang jadi andalan,” jelas Marthen.
Sebagai lokasi wisata berkonsep mereka juga menghadirkan sejumlah atraksi. Pasar Pantai Salamoeli ini rencana dibuka tiap Minggu. Bila ramai pihaknya bakal mempertimbangkan untuk dibuka pada Sabtu dan Minggu.
Nantinya tiap Minggu akan ada hal baru. Seperti sajian seni musik dari komunitas juga aneka permainan tradisional asal Maluku serta tarian khas. Itu diyakini Marthen dan tim sebagai kekuatan daya tarik dan pengembangan lokasi wisata.
Seperti pada kick of Minggu sore sejumlah pengunjung ramai berdatangan. Mereka didominasi anak muda. Beberapa content creator asal Ambon pun hadir dan mengabadikan lokasi wisata baru. Diharpkan pantai itu makin dikenal melalui postingan pengunjung pun ulasan para vlogger atau selebgram yang hadir.
Dengan begitu pelan dan pasti kemajuan destinasi pariwisata memberi dampak langsung bagi warga di sekitar. “Nanti akan ada tumah pohon juga dan panggung di laut. Pokoknya beda dan dikerjakan bertahap,” tutupnya.(PRISKA BIRAHY)