TERASMALUKU.COM,-AMBON-Untuk ketiga kalinya dalam sepekan, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol Royke Lumowa meninjau tambang emas Gunung Botak di Kabupaten Buru, Rabu (17/10/2018) siang. Namun kali ini, mantan Kakor Lantas Polri ini sampai ke puncak Gunung Botak dengan ketinggian sekitar 250 meter dari permukaan laut.
Kapolda didampingi Bupati Buru Ramly Umasugi bersama sejumlah pejabat utama Polda Maluku mendatangi Gunung Botak untuk melihat situasi terkini di lokasi tambang menyusul kebijakan pemerintah menertibkan ribuan penambang. Bukan perkara muda untuk naik ke Gunung Botak. Medannya yang curam, jalan terjal, penuh lubang, rawan longsor serta berdebu dan penuh dengan material bahan kimia, sianida merkuri menjadi tantangan bagi setiap yang naik ke Gunung Botak.

Royke, mantan Kapolda Papua Barat ini naik ke Gunung Botak melalui jalur Kali Anahoni. Kapolda mencapai puncak Gunung Botak setelah berjalan kaki dibawa terik matahari sekitar 2 jam. Tak ada jarak antara Kapolda dengan anggota Polri berpangkat biasa. Sesekali Kapolda berlari jika mendapatkan tanjakan. Jenderal bintang dua berjiwa humoris ini juga sesekali bersandagurau dengan anggotanya. “Istirahat dulu, minum dulu. Baru jalan lagi,” kata Kapolda.
BACA JUGA : Kapolda Maluku Ingatkan Anggotanya Tidak Melindungi Tindakan Ilegal di Gunung Botak
Sepajang perjalanan, Kapolda menyaksikan sisa-sisa aktivitas penambangan emas ilegal menggunakan merkuri dan sianida. Ada sekitar 2.000 kolam rendaman yang dibuat penambang ilegal. Rendaman adalah cara pengolahan emas dengan menggunakan merkuri dan sianida. Ribuan dompeng, sistim pengolahan emas dengan cara menyemprot air menggunakan mesin alkom ke bukit di Gunung Botak untuk mendapatkan material mengandung emas di depan mata Kapolda.
Ia memperkirakan penambang ilegal berjumlah sekitar 8.000 orang, dan mereka sudah berhasil diturunkan pihaknya. Kapolda yang merupakan satu-satunya orang yang tidak menggunakan masker saat naik ke Gunung Botak itu mengamati kolam-kolam rendaman. Ia masuk keluar tenda milik penambang untuk memastikan apakah masih ada penambang ilegal atau tidak. Mantan pejabat Kementerian Polhukam yang mengurus tambang ini menemukan kerusakan lingkungan yang makin parah akibat aktivitas penambangan emas ilegal menggunakan bahan kimia itu.
Royke merupakan Kapolda pertama yang naik hingga ke puncak Gunung Botak. Sama sekali Kapolda tidak terlihat kelelahan saat sampai di puncak Gunung Botak. Setiba di puncak Gunung Botak, Kapolda turun lewat jalur D Dusun Wamsait. Bahkan Kapolda sempat mengabadikan vlog. “Saat ini kami di puncak Gunung Botak, sudah tidak ada lagi penambang ilegal. Tamatlah penambang ilegal,” ucap Kapolda saat Nge-vlog di puncak Gunung Botak.
Kapolda mengungkapkan jika ingin melihat suatu kasus yang terjadi maka sejatinya setiap pemimpin harus sampai pada titik asalnya seperti apa. Mendatangi dan melihat tempat kejadian perkara. Dengan begitu lanjut Kapolda, agar ia bisa berbicara dan menganalisa tentang persolan itu. “Kita harus lihat ke TKP, seorang penyidik, seorang analis tidak akan mungkin menyidik dan menganalisa kalau dia tidak datang dan melihat titip persoalan itu di TKP,” kata Kapolda.
BACA JUGA : Gunung Botak Bersih Dari Penambang Ilegal,Delapan Ribu Diturunkan
Selain itu menurut Kapolda, aksinya hingga ke puncak Gunung Botak bersama anggotanya, karena ia dan anggotanya hobyy outdoor hobby di luar ruangan. “Makanya pekerjaan jadikanlah sebagai hobby, sehingga pekerjaan yang kita lakukan senang hati, dengan gembira tanpa paksaan, mau kemanapun, di alam mana pun, ya kita laksanakan saja, kita jadikan pekerjaan itu sebagai hobby,” kata Kapolda.

Bupati Buru Ramly Umasugi mengaku kagum dengan apa yang dilakukan Kapolda Maluku yang turun langsung mengatasi masalah Gunung Botak itu. Bupati mengatakan akan mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan Kapolda untuk menertibkan lokasi tambang Gunung Botak yang sudah makin parah kerusakannya. “Kalau selama ini datang kan hanya di bawa (Kali Anahoni) saja, tidak naik sampai ke puncak Gunung Botak, kalau begini kan kita juga semangat dan akan mendukung setiap langkah penertiban,” kata Bupati Ramly.
Sebelumnya, dua hari berturut, Senin (8/10/2018) hingga Selasa (9/10/2018), Kapolda didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol Akhmad Wiyagus bersama rombongan naik ke Gunung Botak. Namun saat itu, Kapolda tidak sampai ke puncak Gunung Botak. Kabarnya situasi saat itu tidak memungkinkan termasuk banyak penambang ilegal di lokasi itu sehingga Kapolda tidak naik ke puncak. Sehari setelah Kapolda kembali ke Ambon, tim Bareskrim Mabes Polri pun turun ke Gunung Botak melakukan pengusutan terkait dugaan pelanggaran pidana pertambangan di wilayah Gunung Botak. (ADI)