TERASMALUKU.COM,PIRU-Bupati Kabupaten Seram bagian barat (SBB) M.Yasin Payapo menolak tegas eksplorasi hutan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Pernyataan sikap pemimpin daerah itu dikeluarkan menyusl restu yang diberikan pemerintah pusat dan provinsi kepada PT. Tanjung Wana Sejahtera di hutan SBB.
BACA JUGA : Pengunjuk Rasa Desak Cabut Rekomendasi Pengelolaan Hutan PT Tanjung Wana Sejahtera
Penolakan aktifitas perusahaan itu sejatinya telah dilakukan sejak Agustus 2018 lalu saat pihak PT. TWS menemui Payapo. Pertemuan di kantor Bupati SBB itu dimaksud untuk meminta izin lingkungan hidup terhadap aktifitas PT. TWS. Namun Payapo tegas menolak.
“Saya anak adat dan tau betul Kehidupan masyarakat kita di SBB. Mayoritas wilayah di sana, hutan itu dijadikan hutan sebagai sumber hidup. Karena itu saya dengan tegas menolak PT.Tanjung Wana Sejahtera untuk mengeksplorasi hutan kami,” ujar Bupati lantang, Jumat (19/10/2018).
Menurutnya izin dari pempov dan pemerintah pusat sama halnya dengan membunuh masyarakat di tempatnya. Hutan yang luas di SBB jadi dapur dan lumbung yang menghidupi warga. Di sana juga terdapat sejarah warisan yang jadi identias mereka. Sudah semestinya itu dijaga dan bukan dihancurkan.
Apalagi luas hutan yang akan digarap PT. TWS seluas lebih dari 37.000 hektare yang membentang di empat kecamatan di SBB. “Di sana 70 persen hutan sumber hidup. Jika pemerintah tetap kasih izin, sama saja dengan bunuh masyarakat kami,” tegasnya Payapo. (FADLI)