Cegah Longsor Tanam Tanaman Umur Panjang

oleh
Dosen dan mahasiswa IAKN Ambon tanam 50 anakan pohon durian dan gandaria di lereng bukit dekat bekas lokasi longsor Negeri Hative Kecil Ambon. Penanaman sebagai kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat sekitar. FOTO: PRISKA BIRAHY

TERASMALUKU.COM – Negeri Hative Kecil jadi salah satu kawasan yang rawan bencana alam. Negeri yang bedekatan dengan laut itu pernah dilanda banjir besar saat hujan. Begitu juga dengan bahaya longsor yang mengintai. Dibutuhkan tanaman-tanaman yang kuat dan cocok sebagai penahan tanah serta mampu menyerap air dengan baik.

Sebelum musim hujan tiba, sebelas dosen dan sejumlah mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon menanam pohon. Mereka menanam sebanyak 50 anakan pohon durian dan gandaria di sekitar area longsor di Negeri Hative Kecil, Rabu (21/11/2018) pagi.

Penanaman itu untuk mengecilkan kemungkinan terjadi longsor susulan di kemudian hari. “Di sini bekas longsor dulu. Makanya kami coba bagikan anakan durian untuk membantu,” jelas dosen Pendidikan Agama Kristen (PAK) IAKN, Vabio Lekahena kepada Terasmaluku.com usai aksi penanaman pada kegiatan ‘Kalesang Bumi Par bikin Hidop Lebe Bae’ pagi tadi.

Menurutnya, aksi pagi tadi sebagai bagian dari program mandiri masyarakat. Mereka sengaja memilih Negeri Hative Kecil sebagai lokasi penanaman. Selain dekat dengan lingkungan kampus juga kawasan itu berisiko besar terjadi bencana. Seperti pada lokasi bekas longsor besar pada 2012. Pemilihan anakan durian dan gandaria juga bukan tanpa alasan. Jenis tanaman itu mampu memperbaiki sumber resapan air tanah sekaligus menahan tanah agar tidak terjadi longsor.

“Tanaman ini juga khas di Maluku. Jadi katong pilih yang mudah didapat, dirawat dan punya banyak manfaat,” jelas Vabio. Menurutnya aksi itu sebagai bukti kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Mereka pun menanam 50 anakan di bukit kecil dekat lokasi longsor. Kawasan itu juga berbatasan persis dengan kampus IAKN di Halong Atas. Bersama kewang negeri, mereka menanam sejumlah anakan durian di tanah miring dan cukup mendapat cahaya matahari.

BACA JUGA :  Kabupaten SBT Masuk Program Sekolah Penggerak 2021 Pempus

Raja Negeri Hative Kecil, Josi Muriany pun menyambut baik aksi mahasiswa dan dosen itu. “Ini kegiatan yang baik dan bagus sekali. Sebab kawasan ini tidak hanya rawan tapi juga longsor. Butuh tumbuhan yang bisa menahan tanah,” sebutnya pada pembukaan di lantai dua kantor Negeri Hative Kecil.

Dia berharap tanaman itu dapat memabntu menjaga tanah dan kelangsungan hidup masyarakat di sekitar itu. Pasalnya tepat dibawah area tanam merupakan permukiman padat menduduk. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.