Wartawan Bursel, Korban Pengeroyokan Meninggal Dunia

oleh
oleh
Korban penganiyaan, Husen Seknun saat dirawat di RSUD dr. Haulussy Ambon. FOTO : ISTIMEWA

TERASMALUKU.COM,-NAMROLE-Husein Seknun, wartawan sebuah media di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) korban pengeroyokan sejumlah warga  meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy Ambon, Selasa (4/12/2018) siang.  Husein dirawat di rumah sakit ini sejak sepekan lalu setelah dikeroyok sejumlah warga di Desa Lena Kecamatan Waesama Kabupaten Bursel, Senin (26/11/2018).

“Husein sudah meninggal dunia di rumah sakit, padahal rencananya Rabu 5 Desember 2018, keluarga berencana  membawa korban ke Makassar untuk operasi mata akibat pengeroyokan itu,” kata  Herman Masuku, kerabat dekat korban kepada wartawan di Namrole, Bursel, Selasa siang.

Jenazah dipulangkan ke kampong halamannya di Desa Wali Kecamatan Namrole Kabupaten Bursel dengan menggunakan kapal fery menuju Kota Namlea, Kabupaten Buru. Setelah itu dibawa ke Namrole lewat jalur darat. Sejumlah kerabat almarhum juga sudah bertolak dari Namrole ke Namlea untuk menjemput jenazah.

Teman-teman almarhum dan warga juga berkumpul di rumah duka untuk mempersiapkan proses pemakaman. Pengeroyokan terhadap pria berusia 35 tahun itu terjadi di Desa Lena Kecamatan Waesama saat acara pesta joget. Korban kritis. Tiga  orang sudah ditangkap jajaran Polres Buru terkait kasus pengeroyokan ini.

Sementara itu mantan Ketua PWI Bursel, Taufik Hidayat Tuanaya mengutuk keras pelaku pemukulan dan penganiayaan terhadap korban. “Selaku mantan Ketua PWI Buru Selatan, sesama rekan pers di Buru Selatan kami  sangat mengutuk para pelaku penganiyaan kepada rekan kami almarhum. Kami juga turut berduka atas kehilangan rekan kami,” ujar Tuanaya kepada wartawan, Selasa (4/12/2018).

Terhadap persoalan ini, Tuanaya mendesak pihak Kepolisian agar dapat memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada para pelaku penganiyaan terhadap korban. “Saya juga meminta kepada pihak Polres Buru harus mengenakan pasal hukuman yang seberat-beratnya kepada para pelaku,”katanya.

BACA JUGA :  Tekan Inflasi, Pemkot Ambon dan Pemkab Malteng Kerjasama Distribusi Pangan

Tuanaya juga mendesak pihak kepolisian agar mencari para pelaku penganiyaan lainnya lagi selain tiga tersangka yang sudah ditangkap  jajaran Polres Buru. “Saya mencurigai ada lagi pelaku penganiyaan lain lagi, tidak hanya tiga orang, pasti banyak orang yang memukul korban sampai kondisi korban sangat parah seperti itu,” jelasnya.(FIK)

No More Posts Available.

No more pages to load.