TERASMALUKU.COM – Kasus nelayan hilang di perairan Maluku kembali terjadi. Kali ini seorang nelayan terpisah dari rombongan 29 nelayan lain dalam perjalanan menuju Namlea Buru dari Desa Kampung Baru, Laha Pulau Ambon.
Badan pencarian dan Pertolongan Ambon atau BASARNAS melakukan pencarian hari kedua terhadap seorang nelayan lanjut usia. Jamal nelayan 71 tahun itu diketahui hilang dari rombongan nelayan yang sedang dalam jalan perjalanan pulang mengendarai 21 longboat bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Buru Selatan.
Kelapa Badan Pencarian dan Pertolongan, Muslimin menjelaskan sebanyak 30 nelayan asal Namlea berangkat dari Buru ke Pulau Ambon. “Mereka datang untuk terima bantuan dinas yang dikasih di Laha, Ambon. Tapi saat sampai Namlea satu nelayan tidak kembali,” terang Muslimin saat ditemui di kantornya pagi (10/12).
Mereka, para nelayan datang ke Ambon dengan menumpang kapal feri pada Rabu 5 Desember. Usai menerima 21 unit longboat, mereka bersama-sama kembali menempuh perjalanan laut menggunakan longboat tersebut ke Namlea. Satu perahu ada yang diisi dua dan satu orang. Jamal, mengemudikan perahu miliknya sendiri.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan Kantor SAR (Basarnas) Ambon Andrias Hendrik Johannes menjelaskan perahu yang dikendarai Jamal diperkirakan hilang di dekat Pulau Tiga. “Dari nelayan lain bilang kalau mereka terakhir liat Jamal di sekitaran pulau tiga. Setelah itu sampai di Namlea dia tidak datang-datang,” tutur Andrias
Di depan layar pantau Andrias menunjukkan prediksi titik hilang perahu Jamal yang terpisah dari rombongan nelayan lain. Lokasinya 3 mil dari Pulau Tiga berdekatan dengan Tanjung Sial, Seram Bagian Barat dan Pulau Ambon.
Lantaran tak kunjung pulang, keluarga Jamal pun melapor ke BASARNAS pada Minggu 9 Desember. Laporan lantas ditindaklanjuti dan mulai pencarian di sekitar lokasi terakhir korban terlihat. “Kami terus cari di sekitar area kehilangan sampai seminggu,” terang dia.
Tim pencarian melibatkan berbagai pihak terkait menggunakan rigid-inflatable boat (RIB). Sesuai rencana, perahu panjang itu bakal dipakai nelayan untuk melaut. Longboat satu mesin itu merupakan fasilitas pemberian DKP Kabupaten Buru Selatan. (PRISKA BIRAHY)