TERASMALUKU.COM,AMBON–Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon angkat bicara soal ledakan fitoplankton di perairan Teluk Dalam kota Ambon. Mereka menyatakan ledakan itu tergolong aman.
Pihak BPBL Ambon juga melakukan pengamatan terhadap ikan-ikan di perairan Teluk Dalam Ambon. Namun pihaknya BPBL menyebut ledakan itu dalam batas aman atau tidak beracun. Itu disampaikan oleh Kepala BPBL Amon Tinggal Hermawan. “Dari pengamatan kami, ikan ikan di perairan teluk dalam aman dikonsumsi. Tapi memang harus diapastikan lagi olhe timpeneliti,” sebutnya saat ditemui di ruangan, Selasa sore (15/1/2019).
Hari ini, pihaknya telah membentuk tim untuk meneliti lebih lanjut terkait ledakan fitplankton. Apalagi pihak dinas lingkungan Hidup Kota Ambon (DLH) telah mengeluarkan surat pemberitahuan agar masyarakat berhati-hati makan ikan. Ikan-ikan yang ada di dalam keramba milik BPBL di dalam teluk tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya akibat ledakan.Namun untuk memastikan hasil itu ke publik, mereka akan memastikannya secara ilmiah.
Di lain sisi Tinggal menyebut, ledakan fitoplankton itu bukan hal baru seperti yang sedang viral saat ini. Peristiwa itu terjadi rutin. “Blooming ini terjadi periodik. Tahun lalu ada, dua tahun lalu juga ada dan tidak termasuk beracun,” ungkapnya. Hal serupa sejalan dengan yang disampaikan Kepala Penelitian Laut Dalam LIPI, Augy Syahailatua. Ledakan fitoplankton biasanya terjadi saat musim peralihan.
Dia mengaku pekan terakhir sempat ada kematian ikan di dalam keramba. Namun Tinggal memastikan itu bukan karena ada ledakan populasi fitplankton beracun melainkan penyakit. Kalaupun nanti ada kematin, itu bukan jadi satu-satunya penyebab. Ada banyak faktor pendukung.
Salah satunya lahan pertanian yang berdekatan dengan pantai. “Kalau pemupukan terus itu namanya menambah bahan kimia ke laut,” jeasnya. Dalam waktu dekat timnya bakal mengeluarkan hasil terkait adanya ledakan fitoplankton untuk membuktikan apakah ikan-ikan di perairan aman atau tidak untuk dimakan. (PRISKA BIRAHY)