TERASMALUKU.COM,-NAMROLE-Jenazah Wakil Bupati Buru Selatan (Bursel) Buce Ayub Seleky dimakamkan di Kota Namrole, Senin (21/1/2019) sore. Suasana haru mewarnai prosesi pemakaman Seleky yang merupakan salah satu pahlawan pemekaran Kabupaten berjuluk Bumi Fuka Bipolo itu.
Acara pemakaman diawali prosesi penghormatan kepada jenazah almarhum yang dipimpin langsung Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa di halaman Kantor Bupati Bursel. Ribuan orang baik pejabat, ASN maupun masyarakat Bursel hadir dalam prosesi pemakaman ini.
Sebelum dilakukan acara penghormatan di Kantor Bupati, ribuan warga mengantar jenazah almarhum dengan berjalan kaki dari Pendopo Wakil Bupati di Desa Waenono menuju Kantor Bupati Bursel di Jalan Kilo Meter II Desa Kamlanglale Kota Namrole.
Suasana haru ketika salah satu putri almarhum, Elin Seleky membacakan tulisan terakhir almarhum disaat-saat terakhir hidupnya dengan berurai air mata. Tak hanya disitu, suasana haru pun tak terbendung saat Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa menyampaikan sambutannya. Bupati Tagop mengungkapkan sangat merasa kehilangan teman seperjuangannya itu.
“Selamat jalan sahabat terbaik ku, pendamping karir terbaik ku, teman diskusi ku, teman bercanda ku, bahkan Kau sudah hampir menyamai kedekatan seperti istri ku, selalu menjadi komitmen saya dan beliau bahwa saya dan beliau sudah seperti suami dan istri,” kata Tagop berurai air mata.
Pada kesempatan itu, Tagop banyak bercerita tentang kebersamaannya dengan almarhum sejak tahun 2002 lalu tatkala bersama-sama membentuk Lembaga Pemekaran Buru Selatan (LPBS) bersama sejumlah tokoh lainnya hingga ia bersama almarhum dipercayakan masyarakat memimpin Kabupaten Bursel selama dua periode.
“Dalam masa melaksanakan tugas jabatan tidak ada sekalipun sebagai Wakil Bupati membantah apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab beliau, walaupun dari sisi umur beliau lebih tua dari saya. Dari segi kekeluargaan beliau lebih tua dari saya, tapi penghormatan beliau terhadap jabatan itu tidak ada duanya,” ucap Tagop.
Bahkan, lanjut Tagop, mantan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan Gubernur Maluku Said Assagaff selalu memberi contoh kepada seluruh Bupati dan Wakil Bupati se Maluku, bagaimana hubungan kerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati, bagaimana hubungan kita sebagai keluarga dengan batas-batasnya.
Selain itu, kata Tagop, kepada seluruh ASN dan kepada seluruh masyarakat Bursel, bahwa dalam kepemimpinannya bersama almarhum, pasti ada yang puas maupun tidak puas, tetapi itulah kepemimpinan.
“Pasti ada yang puas, tidak puas, pada kesempatan ini saya berharap atas nama kepada seluruh ASN meminta maaf dan bisa memaafkan beliau kembali ke pangkuan Tuhan dengan damai. Dan ari kehidupan beliau, orangnya hari ini marah besok sudah selesai,” ucap Tagop.
Setelah Seleky meninggal, Tagop coba-coba mengingat lagi kenangannya bersama almarhum yang cukup dekat sekali akhir-akhir ini. “Beliau bersama saya itu tidak pernah lepas komunikasi dan beliau curhat, banyak curhat yang beliau berikan ke saya dan biasanya memang saya dan beliau saling curhat, dan ternyata dalam dua bulan terakhir itu beliau lebih banyak curhat ke saya, ternyata curhat-curhat itu terjadilah seperti yang kita lihat ini,” ungkapnya.
Sebagai pribadi dan pemerintah, tambah Tagop, pihak sudah iklaskan beliau untuk menghadap Tuhan dan menyerahkan almarhum kepada keluarga untuk dikemubikan.“Begitu luka yang mendalam, hati teriris-iris tapi inilah kehendak Tuhan, tidak ada seorang pun di muka bumi yang bisa menentang kehendak Tuhan atas kematian. Semua manusia pasti mengenal hal yang namanya kematian,” ungkapnya.
Tagop berdoa, semoga amal bahkti dan karya Almarhum diterima disisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepada keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan dari Tuhan.“Atas nama Pemerintah Bursel dan masyarakat, kami menyerahkan Wakil Bupati Buru Selatan Bapak Ayub Seleky kepada Ibu Erny Seleky seraya menyampaikan dukacita yang amat dalam, kehilangan yang amat sangat bagaikan sayap-sayap malaikat yang terputus dari tangan kami, seraya kami berharap duka yang dalam ini tidak berlarut-larut, tidak berkepanjangan pada keluarga karena semua ini adalah kehendak Tuhan,” katanya.
Untuk diiketahui, sebelum Tagop menyerahkan jenazah almarhum ke keluarga, Tagop pun turut memimpin penghormatan khusus terhadap jenazah almarhum dan dilanjutkan dengan Forum Koordinasi Tingkat Daerah dan puluhan tokoh masyarakat lainnya. Selanjutnya jenazah almarhum dibawa kembali ke Pendopo Wakil Bupati dan dilanjutkan dengan Ibadah Pemakaman yang dipimpin langsung oleh Ketua Klasis GPM Buru Selatan, AP Saija. Almarhum meninggal dunia di RSUD Namrole, Sabtu (19/1/2019) pada usia 58 tahun, meninggalkan seorang istri dan delapan orang anaknya.(Taufik Tuanaya)