Ini Surat Yang Ditulis Wakil Bupati Bursel Sebelum Meninggal, Memori Yang Terindah

oleh
oleh
Bupati Bursel Tagop S Soulissa menyerahkan jenazah Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky dalam upacara pemakaman yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Bursel, Senin (21/1/2019). FOTO. ISTIMEWA

TERASMALUKU.COM,-NAMROLE-Sebelum meninggal dunia, Wakil Bupati Buru Selatan (Bursel) Buce Ayub Seleky ternyata menulis sebuah surat. Surat itu diberi judul Memori Yang Terindah.

Dalam upacara penghormatan terakhir bagi almarhum Buce Ayub Seleky di pelataran Kantor Bupati Bursel, Senin (21/1/2019) salah satu putri almarhum, Elin Seleky membacakan surat yang ditulis terakhir almarhum.

Elin membacakan surat dari sang ayahnya dengan berderai air mata, dan membuat haru peserta upacara penghormatan jenazah yang dipimpin Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa. Ayub Seleky meninggal dunia di RSUD Namrole, Sabtu (19/1/2019).

Berikut tulisan terakhir almarhum yang berjudul ‘Memori Terindah’

Gerimis jatuh perlahan membasahi bumi
Dan mentari sudah condong ke barat dalam rotasi
Dan juga warna langit sudah kemerahan dalam senja
Mengajak para petani tinggalkan lading pulang ke keluarga
Aku anak siaoa ?
Tidak ada yang menjawab
Kembali aku bertanya dalam lengkingan yang tinggi
Pun tidak ada yang menjawab
Lalu tertunduk dan terpaku.. senyap
Aku merindukan cintaku
Aku merindukan kerinduanmu
Mengapa semuanya tidak pasti
Aku ibarat onggakan tanah yang labil
Hilanh daya perkasa yang pernah kumiliki
Aku melangkah di atas kerikil-kerikil kecil
Bahkan aku berlari… berlari diatas kerinduanku sendiri,
Ku sendiri
Kapankah aku dapat berdiri jika hilang jati diri
Aku sampaikan kepada kalian semua
Aku laki-laki berpribadi
Sanggub mengatur arus zaman ini…
Tidak pernah lengah dan putus asa
Pun tidak dirunduk kecewa
Diatas batu karang sekalipun aku tumbuh
Dan tetap bersinar bagimu
Wahai rakyatku
Aku meniti bersama penderitaan
Yang akan ku ubah menjadi kenangan
Aku pelajari mantra-mantra kebaikan
Aku kuat karna Kau
Aku bisa karena Kau
Aku hebat karena Kau
Siapakah Kau…?
Kau adalah Allah yang aku sembah
Allah yang perkasa
Allah yang hebat
Allah yang luar biasa
Yang selalu membimbing aku ke air yang tenang
Dihadapan musuh sekalipun aku takkan takut bahaya
Karena dia adalah perisaiku, gunung batuku
Tempat aku mengadu, bersujud dan menyembah
Hanya disitulah kutemukan memori yang indah

Karya Buce Seleky

No More Posts Available.

No more pages to load.