TERASMALUKU.COM,-AMBON-Walikota Ambon Rincahrd Louhenapessy menyebutkan tingkat demam berdarah dengue (DBD) di Ambon kian meningkat. Di Januari 2019 saja sudah mencapai 20 kasus DBD.Jumlah ini berbeda jauh dengan Januari tahun 2018, penderita demam berdarah di Kota Ambon hanya 2 kasus saja.
“Tingkat demam berdarah tinggi, di Janurai ini sudah ada 20 penderita dibandingkan dengan 2018 hanya 2 orang saja,” kata Walikota Richard saat pertemuan dengan para pedagang di Ambon Plaza (Amplaz), Selasa (29/1/2019).
Walikota mengungkapkan, bintik nyamuk demam berdarah ini bukalah hidup pada air yang kotor, melainkan air bersih. Sehingga masyarakat harus tetap menjaga lingkungan dengan baik.”Olehnya itu perhatikan betul lingkungan yang ada di seluruh masyarakat, terutama pada bak mandi, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungannya,” ujarnya.
Area permukiman yang padat serta kondisi lingkungan kotor jadi salah satu penyebab berkembangnya berbagai penyakit. Namun untuk nyamum pembawa virus demam berdarah, justru lebih suka di tempat yang bersih. Menurut Walikota, bak mandi hingga tempat penyimpan air minum adalah lokasi berkembang biak jentik nyamuk.Masyarakat perlu rajin menguras lokasi-lokasi tersebut. “Kalau pi berangkat seminggu, pulang lai kuras bak mandi. Itu jadi tempat nyamuk taruh jentik. Jadi bukan di tempat kotor,” tegasnya.
Masyarakat harus lebih peka menjaga lingkungan tempat tinggal. Walikota mengatakan, pemerintah tidak akan sering-sering melakukan fogging. “Justru harus lebih baik lakukan langkah preventif. Cegah dengan 3M,” kata Walikota. Dia pastikan angka kejadian DBD bisa berkurang jika masyarakat lebih memperhatikan tempat-tempat penyimpanan air atau yang ada genangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy menghimbau kepada masyarakat Kota Ambon agar tetap selalu menjaga lingkungan dengan baik agar bintik nyamuk DBD itu tidak ada.”Masyarakat yang harus menjaga lingkungan sendiri, kita hanya terus melakukan sosialisasi kepada mereka agar terhindar dari demam berdarah,” katanya.(ALFIAN)