BERTAJUK Panggilan Kekristenan dalam Kehidupan Politik Berbangsa dan Bernegara, berlangsung melalui perjumpaan MPH Sinode GPM dengan warga GPM yang adalah para calon anggota legislatif tahun 2019.
Dalam pembukaan kegiatan ini, Ketua Sinode GPM, Pdt. A.J.S. Werinussa menegaskan beberapa hal, berikut ini:
Perjuangan ini adalah bagian dari tugas pemberitaan Injil. Itulah sebabnya agenda ini dilakukan untuk meletakkan gagasan-gagasan dasar tentang panggilan kekristenan dalam hidup berbangsa.
Ada kesan seolah-olah politik adalah suatu “dunia yang kotor”. Memang sampai saat ini kita belum melakukan penelitian apakah pandangan-pandangan ini masih ada? Tetapi memang masih ada. Dan masalah kita di sini.
Dari sisi pemberitaan injil, tidak boleh ada ruang sekecil apa pun dalam peradaban yang tidak boleh dimasuki oleh pemberitaan Injil. Jika politik itu indikator untuk perjuangan kesejahteraan, maka ruang yang mengemas kesejahteraan rakyat ini harus dimasuki oleh gereja.
Apakah gereja harus menutup mata terhadap cara bernegara seperti ini? Bagi GPM untuk itu maka politik harus menjadi bagian dari tugas pemberitaan injil demi pensejahteraan. Ini harus menjadi dasar dari upaya mengubah opini bergereja itu sendiri.
Perjumpaan dengan para politisi bermakna semua politisi adalah duta-duta gereja yang membawa pesan injil demi pensejahteraan.
Agenda ini akan berlangsung pula setelah pemilu sebagai bagian dari pengutusan gereja kepada para politisi yang terpilih guna menjalankan tugas politik sebagai bagian dari tugas pemberitaan Injil.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Departemen Kemitraan Laki-laki dan Perempuan dan Pemberdayaan Sosial, Ekonomi dan Politik Sinode GPM. Pembicara utama adalah Pdt. Prof. John A. Titaley, D.Th, dengan moderator Pdt. Dr (Cand) Rudy Rahabeat, M.Hum. Gereja Maranatha, Ambon, 18 Februari 2019