TERASMALUKU.COM – Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, Kota Ambon akan mendapatkan dua alat pendeteksi tsunami dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Alat pendeteksi tsunami itu untuk mendeteksi datangnya tsunami.
“Kota Ambon akan dapat dua alat pendeteksi, alat tersebut akan dipasang di Pintu kota dan Pulau tiga Jazirah Leihitu,” kata Richard kepada wartawan di Ambon, Kamis (11/4).
Menurutnya, alat pendeteksi ini sangat penting. Dari data Rumpius pada tahun 1674 Maluku dan kota Ambon pernah ditimpa tsunami dan menelan banyak korban jiwa termaksud istri dan anak dari Rumpius.
“Dari data yang ada itu 1674 di daerah Jazirah dan Ambon itu sebanyak 2812 orang meninggal. Saya tidak bisa bayangkan kalau hal itu terjadi sekarang,” katanya.
Dia mengatakan, dari hasil rapat koordinasi pemerintah kota dengan kepala BNPB Doni Monardo, Maluku memiliki potensi bencana yang bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Dari segi topografi wilayah ini sangat serius, karena kalau saja misalnya gempa itu terjadi di laut Banda tsunami akan masuk di Ambon. Dan wilayah Passo, teluk dalam dan sekitarnya akan habis,” ujarnya.
Walikota mengaku, dalam waktu dekat ini dirinya akan menyurati BNPB untuk meminta permohonan dua alat monitoring stunami.
“Dalam waktu dekat ini saya sudah menyurati beliau dan pada bulan Juli atau Agustus kepala BNPB akan datang meresmikan alat tersebut,” kata Richard. (ALFIAN SANAUSI)