TERASMALUKU.COM,-AMBON- Wilayah laut di sebelah tenggara Kabupaten Buru diguncang gempabumi tektonik pada Minggu (21/4/2019) pukul 17.21.46 WIT. Kepala Stasiun Geofisika Ambon Sunardi dalam siaran pers yang diterima Terasmaluku.com menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4,9.
Sunardi mengatakan episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,35 LS dan 127,32 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah tenggara Kota Namlea, Kabupaten Buru Provinsi Maluku pada kedalaman 58 km. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi utara seram,” katanya.
Sunardi mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah laut di sebelah tenggara Kabupaten Buru ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik mendatar (oblique thrust fault).
“Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Namlea – Buru dalam skala intensitas III MMI dan di daerah Waplau – Buru Selatan II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” kata Sunardi.
Menurut Sunardi hingga pukul 17.48 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” katanya. (ADI)