Bawang Putih Naik, Belum Ada Kepastian Kapan Tiba Dari Tiongkok

oleh
Pedang di Pasar Mardika menjual bawang putih takaran tiga bonggol seharaga Rp 10.000. Sementara stok bawang di agen mulai menipis (8/5). FOTO: Priska Birahy

 

TERASMALUKU.COM,AMBON,- Hari ketiga puasa, harga bawang putih terus meninggi. Di Pasar Mardika Ambon, harga bawang putih (baput) di pedagang eceran sampai menyentuh angka Rp 80.000 perkilogram.

Harga bawang naik drastis sejak jelang puasa. Harga normal bawang putih sekitar Rp 35.000 perkilogram. Saat ini naik dua kali lipat. Di tingkap pedagang kecil, mereka menjual dengan harga Rp 60.000 hingga Rp 70.000 perkilogram. Bahkan ada yang menjual sampai Rp 80.000.

“Naik semua. Su seng ada yang Rp 50.000 lai,” kata Welly Tuhuputih, pedagang di pasar. Welly dan pedagang lain mengambil bawang dari agen yang ada di pasar Batu Merah. Namun menurutnya, belakangan stok bawang habis.

Mereka terpaksa menaikan harga. Termasuk takaran tiga bonggol bawang putih atau ukuran satu piring kecil dihargai Rp 10.000. padahal jika harga normal hanya mencapai Rp 5.000 saja.

Harga cabai merah kecil pun ikut naik, imbas pentupan akses jalan akibat ada dua kampung yang berseteru di Seram

Keniakan itu memang bukan hal baru jelang hari besar keagamaan. Namun dalam kunjungan staf ahli kementrian perdagangan Republik Indonesia pekan lalu menyebut, kapal importir yang membawa bawang putih dari Tiongkok tiba minggu pertama Mei.

Informasi dari pihak kemendag, kapal-kapal itu mengangkut 115.000 ton bawang putih. Kebijakan mengimpor itu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan produksi bawang dalam negeri yang rendah. Khusus untuk komoditas bawang putih.

Namun saat ditanya terkait kapan pasti kapal tiba di Indonesia melalui surat elektronik, belum ada jawaban dari pihak kemendag.

Selain bawang, cabai merah pun ikut naik. Namun komoditas ini naik lantaran akses jalan yang ditutup pada dua kampung yang sedang berselisih di Seram. “Cabe ni mahal barang dong ada tutup jalan. Satu kilo katong jual Rp 100.000,” terang Dullah, penjual bumbu dapur. (PRISKA BIRAHY)

BACA JUGA :  Seorang Pasien Covid-19 Asal Kota Ambon Meninggal di RSUD Haulussy

 

No More Posts Available.

No more pages to load.