Soal Kematian Lima Warga Piliana, Bupati Malteng : Masyarakat Lebih Percaya Pengobatan Tradisional

oleh
oleh

TERASMALUKU.COM,AMBON, – Bupati Maluku Tengah (Malteng), Abua Tuasikal memberi penjelasan terkait kematian lima orang di Desa Piliana Kecamatan Tehoro Maluku Tengah dan sejumlah kematian lain di sana.

Kematian anak akibat kurang gizi, infeksi telingan, jamur di mulut hingga kematian di kandungan dan orang tua merupakan hal yang sering terjadi pada salah satu desa di jalur selatan pendakian Gunung Bianaiya itu.

Dikutip dari Inewstv Ambon, Rabu (22/5/2019) Tuasikal tak menutupi perihal sekian kasus kematian di sana. Namun dia beralasan jika masyarakat cenderung lebih percaya dan memilih pengobatan cara tradisional ketimbang intervensi medis dari tenaga kesehatan.

“Bukan karena lemah intervensi. Tenaga kesehatan selalu lakukan layanan kesehatan dan pengobatan berkala ke sana,” tegas Abua Tuasikal.
Namun dia menyesalkan warga belum sepenuhnya percaya dan mau menerima pengobatan yang dilakulan oleh nakes dari Puskwsmas Tehoru.

Mereka, lanjut Tuasikal lebih percaya pada pengobatan tradisional. Hal itu yang dinilainya membuka celah pada lemahnya ketahanan tubub. Program makanan tambahan pun masih berjalan.

Untuk membuktikan kebenaran itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meikyal Pontoh saat ditemui wartawan pun langsung menghubungi dinas kesehatan di kabupaten. Melalui sambungan telepon dengan petugas dinkes itu mengungkpakan kurangnya kesadaran masyarakat berobat dan menjaga kesehatan. “saat pengobatan ada yang tidak mau dan pergi ke hutan. Di sana pernikahan dini juga tinggi. Usia belasan sudah ada anak dua,” ungkapnya.

Menurut Meikyal, ibu yanh masih berusia belasan rentan terkena kekuranhan darah. Asupan gizi seimbang pun minim. Hal itu jelas berdampak besar pada pertumbuhan anak di dalam kandungan maupun setah dilahirkan. Kekebalan tubuh mereka jelas minim.

Namun kini pihaknya terus mendorong dinkes di kabupaten untuk terus berupaya menekan angka kematian. Apalagi saat ini hanya dua tenaga kesehatan di Piliana yang ditempatkan melayani 500 lebih jiwa.

BACA JUGA :  Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Meikyal menkritisi lemahnya pengawasan akan kinerja dan kebutuhan tenaga medis di sana. Dalam waktu dekat bakal dicarikan jalan keluar terutama penempatan nakes tambahan atau akselarasi kemampuan nakes di Piliana. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.