TERASMALUKU.COM,-AMBON-Dalam waktu sepekan, Satgas Yonif 731/Kabaresi, khususnya jajaran SSK-IV Kota Ambon, berhasil mengamankan 10 Senjata Api (Senpi) dari warga Ambon. Senpi tersebut merupakan sisa konflik sosial beberapa tahun silam.
Komandan Kompi (Danki) Satgas SSK-IV Yonif 731/Kabaresi, Lettu Infanteri Vicodey B Andries, yang dikonfirmasi, Senin (27/5/2019) membenarkan penemuan senjata api dari tangan warga Kota Ambon dalam sepekan terakhir ini.
“Sejak sepekan terakhir kami telah mengamankan 10 senjata api dari tangan warga. Diantaranya empat senjata organik dan enam senjata rakitan berlaras panjang dan pendek. Senjata ini diduga digunakan warga pada saat konflik sosial di Ambon,” katanya.
Andries mengatakan empat senjata api organik yang diamankan pihaknya adalah buatan Amerika. Diantaranya laras panjang standart Pabrikan jenis SKS Kaliber 7, 62, senjata laras Panjang standart Pabrikan jenis JUNGLE CARBINE Kaliber 7.62, Senjata Laras Panjang Standart Jenis winchester M-70 Kaliber 7.62 mm, dan Laras panjang Standrt Jenis Tomsong kaliber 9 no jat 301469 Kaliber 4.45 ACP (11 mm).
“Empat senjata api buatan Amerika dan Lima senjata rakitan laras panjang serta satu rakitan laras pendek ini, diserahkan langsung oleh warga masyarakat Kota Ambon yang merasa sudah tidak nyaman lagi dalam menyimpannya selama bertahun-tahun,” terangnya
Selain 10 Senpi tersebut, kata Andries, pihaknya juga mengamankan 132 amunisi berkaliber besar serta satu granat tangan organik dan satu mortir dari tangan warga.
“Satu magazen janggle carbine, munisi kaliber 5,56 mm lima butir, serta 127 munisi kaliber 7.62 mm butir diamankan dari warganya,” ungkapnya.
Andries juga mengatakan, adanya kesadaran masyarakat sehingga secara sukarela menyerahkan 10 senjata api tersebut bukanlah tanpa sebab, selama 10 bulan sebagai Satgas di Kota Ambon, TNI yang dikenal sebagai Hantu Seram ini gencar melakukan sosialisasi ataupun kegiatan sosial lainnya.
“Selama bertugas di Kota Ambon, kami berusaha untuk berbaur dengan berbagai macam kalangan, serta memberikannya pandangan tentang bahayanya menyimpan senjata api, sehingga masyarakat sadar dan bisa secara sukarela menyerah senpi tersebut,” katanya. (ALFIAN SANUSI)